Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bau Amis Darah di Pemilu Suriah

Kompas.com - 12/12/2011, 18:30 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Desingan peluru dan bau amis darah menjadi warna dalam pemilihan umum (pemilu) lokal Suriah. Perhelatan demokrasi itu sendiri berlangsung pada Senin (12/12/2011).

Menurut warta AP dan AFP, pejabat pemerintah Suriah, pemilu kali ini akan lebih jujur dan adil ketimbang penyelenggaraan sebelumnya. Meski begitu, kelompok oposisi menyerukan boikot.

Sementara itu, jumlah pemilih yang menggunakan hak suara diperkirakan sangat rendah. Sekitar 43.000 calon memperebutkan 17.000 kursi dewan di berbagai daerah.

Kantor berita resmi SANA melaporkan Kementerian Dalam Negeri membagikan tinta untuk mencegah pencoblosan ganda. Kendati begitu, pemilu tersebut, menurut pengamat, tak memiliki arti penting bagi Suriah.

Pada kenyataannya, banyak sekali warga Suriah memilih tinggal di rumah ketimbgang pergi ke tempat pemungutan suara (TPS). Mereka memilih mencari rasa aman.

Uniknya lagi, ada warga yang sama sekali tidak tahu ada pergelaran pemilu.  "Warga di sini menurunkan setiap foto Presiden Bashar al-Assad di jalan-jalan. Jadi mungkin tidak ada foto para calon yang ambil bagian dalam pemilu ini," kata seorang warga Homs.

Kelompok antipemerintah di Homs mengatakan 11 orang tewas dalam aksi kekerasan di Homs dan Hama.

PBB memperkirakan lebih dari 4.000, orang tewas dalam kekerasan selama sembilan bulan terakhir, 307 di antaranya anak-anak. Pemerintah Suriah mengatakan mereka bertempur melawan kelompok-kelompok bersenjata. Jumlah tentara pemerintah yang bergabung dengan oposisi dilaporkan makin banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com