Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Newt Gingrich Picu Kemarahan Palestina

Kompas.com - 12/12/2011, 04:45 WIB

WASHINGTON DC, SABTU - Newt Gingrich, mantan Ketua DPR Amerika Serikat dan salah satu kandidat kuat calon presiden AS dari Partai Republik, melontarkan pernyataan kontroversial yang memicu reaksi negatif, baik dari dalam maupun luar AS. Gingrich mengatakan, bangsa Palestina adalah bangsa ”rekaan” dan bangsa teroris.

Pernyataan kontroversial Gingrich itu dilontarkan saat ia diwawancara kanal televisi Jewish Channel (Saluran Yahudi), salah satu kanal televisi kabel di AS, Jumat (9/12) pekan lalu. Menurut Gingrich, berdasar sejarah, Palestina tak punya hak menjadi negara merdeka.

”Ingat, tak pernah ada negara Palestina. Mereka dulunya bagian dari Kekaisaran Ottoman. Dan menurut saya, bangsa Palestina itu bangsa rekaan. Mereka aslinya orang Arab, dan secara historis selalu menjadi bagian dari komunitas Arab,” kata Gingrich, yang mengatakan proses perdamaian di Timur Tengah saat ini ”delusional”.

Ia menambahkan, yang punya hak untuk mendirikan negara adalah bangsa Yahudi, dan orang-orang Palestina sebenarnya bisa pergi dari wilayah mereka sekarang. ”Mereka punya kesempatan untuk pergi ke segala tempat. Dan untuk berbagai alasan politik, kita (AS) telah membiarkan perang melawan Israel ini sejak 1940-an. Sungguh tragis,” tukas mantan Ketua DPR AS periode 1995-1999 ini.

Pernyataan Gingrich itu langsung menuai reaksi keras dari para pejabat Palestina. Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad mengatakan, pernyataan itu konyol dan merupakan usaha pembelokan sejarah yang tak bisa diterima. ”Bahkan, orang Yahudi paling ekstrem di Israel pun tak akan berani bicara sekonyol itu,” tukas Fayyad.

Fayyad mengatakan, bangsa Palestina sudah ada sejak fajar sejarah dan akan tetap berada di tanahnya sampai akhir masa. ”Orang seperti Gingrich harus belajar sejarah karena sepertinya apa yang dia tahu soal kawasan ini hanyalah sejarah era Ottoman,” imbuh Fayyad.

Anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hanan Ashrawi, mengatakan, pernyataan Gingrich itu menunjukkan ”kebodohan dan kefanatikan”, dan merupakan cara murahan untuk meraih dukungan kelompok pro-Israel di AS dalam pemilihan presiden tahun depan.

Saat disinggung soal pendapatnya itu dalam debat kandidat capres Partai Republik di Des Moines, Iowa, AS, Sabtu malam, Gingrich malah makin menjadi-jadi dengan mengatakan bangsa Palestina adalah bangsa teroris. ”Mereka ini teroris. Mereka mengajarkan terorisme di sekolah-sekolah,” ujarnya.

Senator Carl Levin dari Partai Demokrat mengatakan, pernyataan Gingrich yang ”destruktif dan memecah belah” itu hanya sekadar usaha untuk mencari perhatian. (AFP/AP/CNN/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com