Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bom Meledak, Seorang Polisi Tewas

Kompas.com - 12/12/2011, 01:32 WIB

ISIOLO, KOMPAS.com — Dua bom meledak di dua kota Kenya dekat perbatasan Somalia, Minggu, dalam serangan terkoordinasi, yang menewaskan seorang polisi dan dituduhkan kepada gerilyawan Somalia, Al-Shabaab.

Serangan-serangan itu tampaknya ditujukan kepada pasukan keamanan Kenya, yang kini memerangi gerilyawan tersebut di wilayah Somalia selatan.

Leo Nyongesa, kepala kepolisian di provinsi timur laut Kenya, menuduh Al-Shabaab sebagai pelaku serangan, Minggu (11/12/2011), dan mengatakan, satu polisi tewas dalam salah satu ledakan itu.

Sejumlah saksi di kota Mandera mengatakan, sebuah bom yang dikendalikan dari jarak jauh meledak tak lama setelah sekelompok polisi berteduh di rumpun pepohonan dekat daerah perbatasan yang keropos itu.

Menurut penduduk, polisi sering beristirahat di lokasi tersebut. "Saya melihat tiga aparat terluka dengan pakaian bernoda darah sedang diangkut ke sebuah kendaraan polisi. Di dalam kendaraan itu ada mayat seorang polisi lain," kata Ibrahim Isaack kepada Reuters melalui telepon.

"Pasukan keamanan melepaskan tembakan ke udara untuk memaksa massa menjauh dari lokasi ledakan," kata Isaack.

Beberapa menit sebelumnya, sebuah bom yang dikubur di dalam tanah meledak dekat sebuah kamp militer di kota Wajir ketika konvoi pasukan lewat.

Menurut pengusaha setempat, Mohamed Omar, kepada Reuters, sedikitnya sembilan prajurit cedera dalam ledakan itu.

Pasukan Kenya pada 16 Oktober meluncurkan penyerbuan ke Somalia untuk memburu Al-Shabaab yang dituduh mendalangi penculikan warga asing di Kenya dan mengklaim telah membunuh puluhan gerilyawan dari kelompok tersebut.

Pada 17 Oktober, Al-Shabaab membantah tuduhan Kenya bahwa mereka mendalangi sejumlah penculikan warga asing di negara tersebut akhir-akhir ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com