Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Khusus Rusia Gunakan Senapan Buatan Austria

Kompas.com - 09/12/2011, 22:47 WIB
Dahono Fitrianto

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Unit pasukan khusus di Kesatuan Lintas Udara Angkatan Bersenjata Rusia, akan menggunakan senapan buatan Austria. Sebanyak 30 senapan penembak jitu itu, telah diantarkan kepada unit pasukan khusus tersebut.

Demikian disampaikan juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Kolonel Alexander Kucherenko, di Moskwa, Jumat (9/12/2011), seperti dikutip kantor berita RIA Novosti.

Senapan buatan Austria ini, adalah tipe senapan pertama buatan negara di luar Rusia yang digunakan pasukan khusus Lintas Udara tersebut.

Kucherenko mengatakan, sebagian senapan itu telah dikirim sesuai dengan kontrak yang ditandatangani tahun 2010, dan akan ada lebih banyak lagi senapan menyusul dikirim. Ia menolak menyebutkan dengan pasti jumlah pesanan senapan itu.

Kucherenko juga tidak menyebutkan detail merek dan tipe senapan yang dimaksud, tetapi berdasarkan spesifikasi yang ia berikan, kemungkinan besar senapan Austria ini adalah Steyr-Mannlicher SSG-69 kaliber 7.62 mm, dengan magasin yang berisi 10 peluru. Senapan tipe ini memiliki jarak tembak efektif hingga 2.000 meter.

Ketinggalan teknologi yang dihadapi industri senjata Rusia setelah runtuhnya Uni Soviet awal 1990-an membuat negara, yang terkenal dengan berbagai produk senjatanya ini, mulai membeli persenjataan dari negara lain. Selain senapan Austria, Rusia juga telah menandatangani kontrak pembelian empat kapal induk helikopter kelas Mistral buatan Perancis. (DHF)

 

Sumber: RIA Novosti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com