Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Kecewa dengan Israel

Kompas.com - 09/12/2011, 09:34 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - AS, Kamis (8/12/2011), menyampaikan kekecewaannya sehubungan dengan persetujuan pemerintah Israel bagi pembangunan permukiman baru Yahudi di Jerusalem Timur.

Namun, Departemen Luar Negeri AS juga menyatakan, pihaknya menentang seruan Palestina untuk membawa masalah tersebut ke Dewan Keamanan PBB. Washington pada Februari lalu memveto resolusi PBB yang mengutuk permukiman Yahudi.

"Kami kecewa oleh pengumuman baru-baru ini di Jerusalem dan kami telah membahas masalah ini dengan pemerintah Israel dan terus membuat keprihatinan kami itu dipahami," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Mark Toner, kepada wartawan. "(Namun) sebagaimana telah kami katakan, kami tak percaya ada jawaban yang tersimpan dalam menapaki jalan menuju PBB oleh Pemerintah Otonomi Palestina. Satu-satunya cara untuk mencapai tujuan mereka, negara merdeka, ialah melalui meja perundingan." katanya. "Tak satu pun dari kedua tindakan ini membawa kita ke tempat kita harus beranjak," kata Toner mengenai permukiman Yahudi itu dan resolusi PBB.

Hari Rabu, Israel menyetujui proyek 14 rumah di Maale David di jantung permukiman Palestina di kota suci tersebut, yang dipandang oleh Yahudi sebagai ibu kotanya yang tak bisa dibagi, kata stasiun televisi milik negara, Channel One. Pemimpin Palestina mengatakan mereka akan mengupayakan pertemuan dengan Dewan Keamanan PBB mengenai permukiman Yahudi, yang digambarkan oleh perunding Palestina, Saeb Erakat, sebagai upaya untuk menghalangi penyelesaian dua negara.

Dalam langkah sensitif lain, dewan kota Jerusalem telah memerintahkan penutupan satu jalan masuk beratap kayu ke kompleks Masjid Al-Aqsha, tempat suci ketiga umat Muslim. Lorong Mughrabi di pusat kompleks yang menghubungkan kota itu dengan kelompok pemukim Muslim dan Yahudi yang masing-masing menghadap ke plaza Tembok Barat (Tembok Ratapan) di kompleks Masjid Al-Aqsha.

Pernyataan Departemen Luar Negeri AS tersebut dikeluarkan saat pesaing Presiden Barak Obama dari Partai Republik dengan keras mengecam kebijakannya mengenai Timur Tengah, dan menggambarkan Obama sebagai "anti-Israel".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com