Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Pakistan Keluar dari ICU

Kompas.com - 09/12/2011, 05:39 WIB

ISLAMABAD, Kompas.com - Presiden Pakistan dikeluarkan dari ruang perawatan intensif (ICU) di satu rumah sakit di Dubai, Uni Emirat Arab. Demikian pernyataan beberapa pejabat, Kamis (8/12/11), setelah ia mengalami serangan jantung ringan sehingga memaksa sekutunya membantah desas-desus mengenai pengunduran dirinya.

Asif Ali Zardari dirawat pada hari kedua di American Hospital, sementara ia menghadapi masalah besar dituduh terlibat dalam upaya untuk meminta bantuan AS guna membatasi militer Pakistan.

Presiden berusia 56 tahun yang sangat tak populer itu telah lama menderita gangguan jantung. Perawatan yang dilakukan di Dubai memicu spekulasi di media dan jejaring Twitter bahwa ia "mungkin akan mundur".

"Presiden berada dalam kondisi stabil, nyaman dan sedang beristirahat," kata istana presiden dalam satu pernyataan, sebagaimana dikutip AFP, Jumat (9/12/11) pagi.

"Pemeriksaan dan penyelidikan awal telah berjalan secara normal, sementara pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan," kata pernyataan singkat tersebut.

Zardari dipindahkan dari ruang perawatan intensif ke ruang normal di rumah sakit itu pada Kamis malam, kata juru bicara presiden Farhatullah Babar kepada AFP.

Namun para pembantunya sejauh ini tak bisa mengatakan kapan ia akan pulang, setelah seorang anggota kabinet mulanya mengatakan ia akan pulang ke Islamabad pada Kamis.

"Tergantung dokter, kapan ia akan diperkenankan pulang. Mereka akan memberitahu setelah menerima hasil pemeriksaan lebih lanjut," kata Babar sebelumnya.

Zardari memangku jabatan setelah Partai Rakyat Pakistan (PPP), yang berhaluan kiri-tengah, menang dalam pemilihan umum 2008, tiga bulan setelah istrinya - mantan perdana menteri Benazir Bhutto - dibunuh.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com