TOKYO, KOMPAS.com - Radioaktif sesium ditemukan dalam susu formula bayi di Jepang menyusul krisis nuklir di PLTN Daiichi Fukushima, kata produsen produk itu seperti diberitakan CNN, Rabu (7/12/2011).
Meiji Co, produsen susu formula itu, Selasa, mengatakan, pihaknya telah menemukan sesium 134 dan sesium 137 dalam sampel susu bubuk Step Milk bertanggal kedaluwarsa Oktober 2012, tetapi levelnya tidak berbahaya bagi kesehatan bayi. Susu formula itu mengandung 31 becquerel sesium per kilogram, jauh di bawah ambang batas yang diijinkan yaitu 200 becquerels per kilogram seusai ketentuan pemerintah, kata Meiji Co. Becquerel merupakan satuan pengukuran intensitas radioaktif.
Seorang juru bicara Meiji Co mengatakan, perusahaan tersebut tetap akan menawarkan penggantian cuma-cuma 400.000 kaleng produk "demi meringankan kegelisahan pelanggan kami".
Bahan susu bubuk bayi itu mungkin telah terkontaminasi udara radioaktif sesium ketika sedang dikeringkan di sebuah pabrik di Kasukabe, sekitar 40 kilometer di utara Tokyo, antara tanggal 14 hinga 20 Maret lalu, kata perusahaan itu. Bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda pantai timur laut Jepang pada 11 Maret tahun ini telah merusak reaktor nuklir di PLTN Daiichi Fukushima dan mengakibatkan kebocoran radiasi.
Meiji Co menguasai sekitar 40 persen penjualan susu formula bayi di Jepang. Perusahaan itu juga mengekspor Susu formula Step Milk ke Vietnam dengan nama berbeda. Perusahaan itu mengatakan, pihaknya memeriksa produknya sebelum melakukan pengiriman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.