Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oposisi: Partai Putin Curang

Kompas.com - 06/12/2011, 10:11 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com - Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan Kota Moskwa, Rusia, Senin (5/12/2011). Mereka menuduh partai Perdana Menteri Vladimir Putin, Rusia Bersatu, menggelembungkan perolehan suara pada pemilu legislatif.

Demonstrasi ini disebut sebagai yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir dan polisi menahan sekitar 300 aktivis. Satu kelompok besar yang terdiri dari ratusan orang berjalan ke kantor Komisi Pusat Pemilu yang berlokasi tak jauh dari Kremlin. Namun merek dihentikan polisi antihuru-hara dan diangkut dengan bus.

Jumlah para demonstran berkisar antara 5.000 hingga 10.000 orang. Mereka terus menerus menyerukan "Rusia tanpa Putin" dan menuduh partai Rusia Bersatu mencuri suara.

Demonstrasi serupa terjadi di Kota St Petersburg. Di kota ini polisi menahan sekitar 120 orang.

Rusia Bersatu memenangi sekitar 50 persen suara pada pemilu yagn digelar pada Minggu (4/12/2011). Para politisi dari kelompok oposisi dan pengawas pemilu mengatakan jumlah itu digelembungkan karena kotak-kotak suara sudah diisi surat suara sebelum para pemilih memasukkan surat suara mereka. Sejumlah pelanggaran lain juga dilaporkam.

Meskipun berhasil merebut 50 persen suara, perolehan Rusia Bersatu kali ini turun cukup drastis. Sebab pad pemilu 2007 lalu, partai ini mendapatkan 64 persen. Itu artinya Rusia Bersatu bakal kehilangan sejumlah kursi di Duma, majelis rendah parlemen Rusia.

Kehilangan sekitar 15 kursi di Duma sebenarnya tidak terlalu berpengaruh terhadap kekuatan Rusia Bersatu jika ingin mengegolkan legislasi. Sebab tiga partai lain yang juga berhasil mendapatkan kursi di Duma merupakan sekutu setia Rusia Bersatu di parlemen.

Namun turunnya perolehan suara Rusia Bersatu menjadi pukulan yang cukup hebat bagi partai itu karena mencerminkan turunnya kepercayaan rakyat pada partai yang menaungi Putin dan Presiden Dmitry Medvedev.

Hasil itu juga menjadi obat kuat bagi kelompok oposisi untuk menantang Putin, sosok dominan di politik Rusia yang akan mencalonkan diri pada pemilu presdien mendatang.

Unjuk rasa juga dilakukan oleh lebih dair 400 simpatisan Partai Komunis Rusia. Mereka mengungkapkan kegeraman terhadap pemilu ini, yang oleh beberapa kalangan disebut yang terkotor sepanjang sejarah Rusia modern. Dalam pemilu ini Partai Komunis merebut 20 persen suara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com