Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Ulang Tahun, Serukan Rakyat Bersatu

Kompas.com - 06/12/2011, 04:32 WIB

BANGKOK, SENIN - Raja Thailand Bhumibol Adulyadej menyerukan rakyatnya agar bersatu untuk merespons bencana banjir terburuk yang mereka alami dalam 50 tahun terakhir. Seruan itu disampaikan pada Senin (5/12) bersamaan dengan peringatan hari ulang tahun ke-84 Raja Bhumibol yang masih dalam kondisi sakit dan dirawat sejak dua tahun lalu.

Banjir besar di Thailand telah memakan korban jiwa sedikitnya 600 orang dan berdampak langsung pada setidaknya seperlima dari 64 juta warga Thailand.

Berbicara kepada rakyatnya dari teras istana, raja juga mengingatkan para pejabat pemerintah bahwa stabilitas negeri sangat tergantung pada kegembiraan rakyat.

”Hal terpenting sekarang adalah Anda semua tidak boleh bercerai-berai atau berkelahi satu sama lain. Kita harus saling memberi, menginspirasi, dan menyemangati sehingga setiap kerja yang kita lakukan akan berbuah baik bagi rakyat serta stabilitas dan keamanan negeri ini,” ujarnya.

Seperti diwartakan stasiun televisi Al Jazeera, pidato kerajaan itu juga disiarkan secara langsung oleh semua stasiun televisi di Thailand. Ribuan rakyat Thailand yang datang ke istana tampak bergembira dan meneriakkan harapan agar raja panjang umur sambil mengibar-ngibarkan bendera.

Terkesan kuat seruan yang disampaikan sang raja mengacu juga pada kecemasannya terhadap kondisi dan perpecahan politik yang terjadi di negeri itu.

Kerajaan memang dianggap sebagai figur pemersatu di Thailand. Kehadiran Raja Bhumibol dalam peringatan hari ulang tahunnya kali ini berdampak memberi harapan dan semangat bagi rakyat Thailand.

Dalam momen peringatan ulang tahun kali ini, sang raja juga memberikan pengampunan terhadap sekitar 22.000 narapidana. Namun, pengampunan tidak diberikan kepada mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang saat ini mengasingkan diri ke luar negeri untuk menghindari vonis penjara atas kejahatan korupsinya.

Kekacauan politik belakangan dipicu rencana pemerintahan adik Thaksin, Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, yang berupaya mengajukan rancangan undang-undang pengampunan yang memungkinkan Thaksin kembali tanpa perlu dihukum.

(AP/AFP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com