Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200 Pendukung Oposisi Ditangkap Polisi

Kompas.com - 05/12/2011, 14:33 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com - Sekitar 200 orang pendukung kelompok oposisis radikal dan nasionalis telah ditahan di pusat kota Moskwa, Minggu (4/12/2011), saat mereka berdemonstrasi guna menentang penyelenggaraan pemilihan anggota dewan di Rusia, kata polisi kota itu.

Polisi juga menahan sejumlah pendukung oposisi dan seorang pemimpin oposisi radikal saat mereka berdemonstrasi di Moskow pusat pada Minggu malam dengan slogan "Pemilihan tanpa oposisi adalah kejahatan".

"Setelah peringatan berulang bahwa kegiatan itu tidak sah, lebih dari 100 orang telah ditangkap," kata seorang juru bicara polisi sebagaimana dikutip oleh kantor berita Interfax.

Kelompok itu dikenaik tuduhan pelanggaran administratif, bukan pelanggaran kriminalitas, setelah demonstrasi di lapangan Triumfalnaya Ploshad itu, kata juru bicara kepolisian.

Kelompok yang ditahan di Moskow termasuk pemimpin oposisi radikal Eduard Limonov, yang telah mengumumkan rencananya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden pada Maret 2012.

Beberapa demonstran mengatakan bahwa polisi telah menahan sejumlah pendukung lain saat mereka tiba di lapangan itu. Sekitar 90 orang telah ditahan, kata seorang juru bicara polisi pada kantor berita Interfax.

Para demonstran meneriakkan, 'Limonov untuk presiden'  dan 'kembalikan pemilu pada kami!" saat polisi menghentikan demonstrasi di lapangan tersebut. Lapangan itun menjadi tempat para pendukung oposisi radikal biasa berunjuk rasa.

Sebanyak 70 orang yang lain ditahan pada acara yang sama di kota Saint Petersburg, kata polisi. Di kota ini, Presiden Dimitry Medvedev dan Perdana Menteri Vladimir Putin serta para pejabat tinggi lainnya tinggal.

Pada saat pemilihan ditutup pada pukul 21.00 waktu setempat (pukul 24.00 WIB), orang-orang nasionalis berusaha untuk mengadakan demonstrasi, yang tidak mendapat izin, di sebuah lapangan dekat Kremlin. Polisi antihuru-hara bergerak masuk untuk menangkap salah seorang pemimpinnya, Alexander Belov, yang sedang  berorasi.

Belov menyatakan pemilihan itu adalah "yang terburuk dalam seluruh sejarah Rusia", dan meminta pemilihan baru. "Kami tidak mengakui pemilihan ini, kami akan menuntut pembatalan pemilihan ini," serunya.

Belov mengatakan pada wartawan bahwa beberapa pemimpin nasionalis lainnya telah ditahan oleh polisi. Tak lama kemduian polisi meringkusnya dan mendorongnya ke sebuah mobil van yang menunggu.

Kelompok nasionalis bulan lalu mengumpulkan ribuan orang untuk demonstrasi di sebuah kota pinggiran Moskow pada hari libur umum yang disebut Hari Persatuan Nasional.

Polisi mengepung lapangan itu. Tak lama setelah itu para pemuda anggota kelompok Nashi yang pro-Kremlin tiba di situ untuk mengadakan acara pengibaran bendera yang dimaksudkan untuk merayakan hari pemilihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com