Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Takut Diserang Taliban

Kompas.com - 05/12/2011, 08:14 WIB

BAGHDAD, KOMPAS.com - Menjelang penarikan total militernya dari Irak akhir Desember ini, Amerika Serikat mulai memindahkan peralatan perangnya ke Kuwait. Khawatir konvoi personel dan peralatan itu diserang Taliban, AS meminta pengawalan suku-suku di Irak.

Kantor berita AFP, Minggu (4/12), melaporkan, militer AS berusaha keras meminimalisasi bahaya yang mungkin mengancam menjelang penarikan total pasukan dari Irak, yang akan dituntaskan pada akhir bulan ini. Militer AS khawatir menjadi target militan yang didukung Iran.

AS bahkan sudah menyerahkan uang tunai kepada para kepala suku. Tujuannya ialah agar para kepala suku mengerahkan pejuang-pejuang terbaiknya melindungi konvoi personel dan peralatan perang AS keluar dari Irak setelah delapan tahun menginvasi negara itu untuk menggulingkan Saddam Hussein.

Militer AS telah meminta perlindungan kepada lebih dari 20 kepala suku (tribal sheikh). ”Kami berhasil menjalin kembali hubungan dengan lebih dari 20 kepala suku,” kata Kolonel Douglas Crissman, salah seorang komandan perang AS di Irak. Dia mengomandoi pasukan AS di empat provinsi di Irak selatan dengan basis di kota Basra.

Banyak mesin perang militer AS meninggalkan Irak menuju selatan ke Kuwait melintasi jalan raya utama. Hal itu bisa saja menjadi sasaran empuk serangan militan yang didukung Iran.

Di bawah pengawasan Crissman, tentara bersiap-siap menyerahkan pangkalan kepada pasukan Irak dalam beberapa hari mendatang. Mereka juga bersiap mengawasi keamanan personel dan peralatan AS yang mulai meninggalkan Irak. ”Di satu sisi kami sedang melanjutkan misi, tetapi juga mengamankan jalan untuk saudara-saudari kami,” kata Crissman merujuk kepada tentara dan karyawan AS.

Para kepala suku bertanggung jawab melindungi konvoi selama dalam perjalanan melintasi jalan raya utama dari Irak ke perbatasan Kuwait. ”Dan, itu sebabnya, kami membayar mereka,” kata Crissman. Lintasan jalan raya yang dikenal dengan T6 itu sejauh 400 kilometer dari Diwaniyah, 160 km di selatan Baghdad hingga dekat Basra, dan seterusnya menuju Kuwait.

Masih ada 10.000-13.000 personel militer AS di Irak. Mereka menguasai lima pangkalan, yang tentu segera diserahkan kepada militer Irak. Jumat lalu, AS telah menyerahkan Victory Base Complex (VBC) dekat Baghdad kepada Irak. VBC merupakan pangkalan utama, tempat negara itu mengatur perangnya di Irak, kata seorang juru bicara militer AS.

Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki yakin, tanpa pasukan AS, Irak akan tetap kuat menjaga stabilitas wilayahnya. Dia juga menjamin negaranya akan tetap independen dari pengaruh Iran, tetangganya. Al-Maliki menegaskan, Irak akan mengembangkan kebijakan sendiri pada masa depan sesuai dengan kepentingan nasional, tidak akan mendikte Iran atau negara lain.

Rencana penarikan seluruh militer AS dari Irak sudah diumumkan sejak 2010. Namun, rencana ini masih tetap menimbulkan perdebatan yang tak berkesudahan. Pemerintah Irak masih menginginkan 5.000 personel militer AS berada di Irak untuk melatih militer negeri itu. (AFP/AP/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com