Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50.000 Gerilyawan Ditarik Militer Libya

Kompas.com - 02/12/2011, 08:49 WIB

TRIPOLI, KOMPAS.com — Militer Libya akan mengintegrasikan 50.000 gerilyawan yang memerangi pasukan loyalis Moammar Khadafy ke dalam pasukan resmi Libya, kata menteri dalam negeri sementara negara itu, Kamis (1/12/2011).

Fawzi Abdelali mengatakan, semua brigade tempur yang berperang di garis depan akan masuk jajaran pasukan keamanan Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri.

Ia mengatakan, sebuah "komisi petempur" telah dibentuk oleh Dewan Transisi Nasional (NTC) untuk melakukan pengintegrasian para bekas pemberontak itu ke dalam pasukan keamanan.

Abdelali, yang berbicara pada acara untuk menandai selesainya pelatihan satu kelompok bekas pemberontak oleh polisi Perancis, tidak memberikan kerangka waktu bagi pengintegrasian itu.

Menteri itu mengatakan, rencana pengintegrasian tersebut akan diumumkan secara resmi pekan dekan dan menambahkan negara Afrika utara itu merencanakan merehabilitasi 200.000 petempur dalam jangka waktu lama.

Puluhan ribu warga sipil Libya mengangkat senjata ketika pemberontakan anti-Khadafy meletus pada Februari lalu. Mereka merebut kota demi kota dalam kurun waktu delapan bulan sebelum pada akhirnya menggulingkan rezim Khadafy yang berkuasa selama 42 tahun. Khadafy sendiri ditangkap dan dibunuh pada 20 Oktober.

Abdelali menjanjikan "perubahan kualitatif" dalam situasi keamanan pada tiga bulan ke depan, mengatakan pasukan keamanan sekarang ini tidak tampak tegap di jalanan. Ia juga mengatakan bahwa Kementerian Dalam Negeri akan segera menguasai tanah perbatasan, bandara, dan pelabuhan.

"Penguasaan tanah perlintasan perbatasan, laut, dan udara merupakan faktor penting yang memberikan gagasan pada setiap orang mengenai eksistensi otoritas suatu negara," katanya.

"Dari pekan depan kami akan mulai mengambil kendali pos-pos perbatasan (dengan Tunisia) di barat dan secara berangsung-angsur pindah ke bandara."

Pada Rabu, Pemerintah Tunisia telah menutup sebuah pos perbatasan setelah insiden yang tak ditentukan yang melibatkan warga Libya dan sejumlah pejabat pajak Tunisia.
Bandara internasional Tripoli, sementara itu, dikuasai oleh sebuah kelompok brigade Zintan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com