JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, pemerintah Indonesia telah menarik Duta Besar Indonesia untuk Suriah. Hal ini menyusul situasi yang semakin tak kondusif di negara tersebut. Penarikan ini, kata Marty, dilakukan atas instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Ini sebagai wujud keprihatinan kita atas apa yang terjadi di Suriah," kata Marty kepada para wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/12/2011).
Ia menegaskan, pemerintah Indonesia telah berusaha memulangkan warga Indonesia yang berada di Suriah secara bertahap. Namun, Marty mengaku belum memiliki data mengenai jumlah WNI di Suriah yang telah berhasil dipulangkan.
Pemerintah melalui Kedutaan Besar RI di Damaskus juga telah mengimbau para WNI untuk menghindari daerah konflik dan terus menjalin komunikasi dengan KBRI.
Liga Arab akhirnya sepakat untuk menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Suriah, Minggu (27/11/2011), sebagai salah satu upaya untuk menghentikan kekerasan dan pertumpahan darah di negara tersebut.
Dalam konferensi pers di Kairo, Mesir, Menteri Luar Negeri Qatar Hamad bin Jassim mengatakan, 19 dari 22 negara anggota Liga Arab menyetujui sanksi tersebut. Hanya dua negara yang abstain, yakni Irak dan Lebanon.
Sanksi Liga Arab menambah panjang daftar tekanan internasional terhadap Suriah, yang dalam delapan bulan terakhir diguncang gelombang demonstrasi rakyat menuntut reformasi.
Korban jiwa berjatuhan setelah tentara yang loyal kepada Presiden Bashar Al Assad berusaha menumpas demonstrasi menggunakan kekuatan militer. PBB melaporkan, sudah lebih dari 3.500 orang terbunuh dalam gelombang kekerasan tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.