RIYADH, KOMPAS.com — Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, Selasa (29/11/2011), meminta warganya untuk meninggalkan Suriah dan tidak melakukan perjalanan ke negara Arab yang telah dilanda demonstrasi anti-rezim selama berbulan-bulan itu.
"Karena situasi keamanan, Arab Saudi meminta warganya untuk meninggalkan Suriah dan tidak melakukan perjalanan ke sana," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan kantor berita resmi Saudi, SPA.
Keputusan itu dibuat hanya beberapa hari setelah Liga Arab menjatuhkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya pada rezim Suriah karena tindakan kerasnya terhadap para penentangnya. Permintaan itu mencakup permintaan untuk menangguhkan penerbangan antara Damaskus dan tujuan-tujuan Arab Saudi.
Bahrain dan Qatar, Minggu, telah meminta warga mereka untuk meninggalkan Suriah setelah Uni Emirat Arab juga menasihati warganya untuk melakukan hal yang sama.
Negara-negara Arab di Teluk telah berada di garis depan dalam permintaan sanksi terhadap Suriah karena tindakan kerasnya selama delapan bulan yang, menurut PBB, telah menewaskan lebih dari 3.500 orang. Kedutaan Besar Qatar dan Arab Saudi di Damaskus telah diserang dalam demonstrasi pro-rezim.
Arab Saudi mengatakan, salah seorang warganya telah tewas pada 21 November lalu ketika mengunjungi keluarganya di kota Homs yang bergolak di Suriah pusat. Homs merupakan salah satu pusat bentrokan antara pasukan keamanan dan demonstran, setelah demonstrasi pertama meletus di kota Dara.
Liga Arab pada Minggu lalu telah menyetujui sanksi luas terhadap pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Hal itu untuk pertama kali blok Arab raya itu menjatuhkan langkah-langkah hukuman pada salah satu negara anggotanya sendiri.
Langkah-langkah sanksi itu termasuk larangan segera pada transaksi dengan Damaskus dan pembekuan aset Pemerintah Suriah di negara-negara Arab. Sanksi itu juga melarang para pejabat Suriah mengunjungi negara-negara Arab dan meminta penangguhan semua penerbangan ke negara-negara Arab untuk dilaksanakan pada tanggal yang akan ditetapkan pekan depan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.