Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakistan Bantah Provokasi Serangan

Kompas.com - 29/11/2011, 03:20 WIB

Islamabad, Senin - Pakistan membantah tentaranya di perbatasan lebih dulu melepas tembakan dan memprovokasi serangan pasukan gabungan Afganistan dan NATO, yang menewaskan 24 tentara Pakistan, Sabtu pekan lalu. Pakistan balik menuduh NATO tak mengindahkan permintaan komandan Pakistan untuk menghentikan serangan.

Juru bicara Angkatan Darat Pakistan, Mayor Jenderal Athar Abbas, Senin (28/11), menegaskan, tentara Pakistan menjadi korban serangan tak terprovokasi oleh helikopter dan jet-jet tempur NATO, Sabtu dini hari. Serangan tersebut bahkan berlanjut hingga hampir dua jam meski komandan pasukan Pakistan di lapangan sudah mengontak komandan NATO dan meminta serangan dihentikan.

Abbas juga berpendapat, adanya tuduhan dari tentara Afganistan bahwa tentara Pakistan melepas tembakan lebih dulu adalah usaha mencari-cari alasan untuk berkelit dari persoalan. ”Saat ini, NATO dan Afganistan berusaha berkelit dari persoalan dengan menawarkan sejumlah alasan. (Kalau benar kami menembak lebih dulu) mana korban di pihak mereka?” kata Abbas.

Sehari sebelumnya, tiga pejabat Afganistan dan seorang pejabat negara Barat, yang dikutip harian The Guardian dari Inggris dan The Wall Street Journal dari AS, mengaku, bantuan serangan udara dipanggil oleh pasukan gabungan Afganistan dan NATO yang sedang berada di dekat perbatasan Pakistan setelah mereka ditembak lebih dulu dari sisi Pakistan.

”Pasukan Afganistan dan NATO ditembaki dari sebuah pangkalan tentara Pakistan. Keputusan untuk memanggil bantuan serangan udara itu adalah langkah membela diri,” tutur pejabat Barat yang tidak disebutkan identitasnya. Seorang pejabat Afganistan menambahkan, pemerintah Kabul yakin tembakan dari sisi Pakistan itu berasal dari sebuah pangkalan militer, bukan dari para pemberontak.

Sebaliknya, harian The Daily Telegraph edisi Senin mengutip keterangan para prajurit Pakistan yang terluka pada serangan itu. Mereka bersikeras serangan itu datang tiba-tiba tanpa ada insiden yang mendahului. Salah satu prajurit, Amirzeb Khan (23), mengatakan, kawasan di sekitar dua pos perbatasan yang diserang hingga jarak 3 kilometer dari garis perbatasan telah dibersihkan sebelumnya dari unsur-unsur militan, dan malam itu berjalan tenang sampai datang serangan NATO.

Mayjen Abbas menambahkan, dua pos penjaga perbatasan yang bernama sandi ”Volcano” dan ”Golden” itu terletak di sebuah punggung bukit di Distrik Mohmand, dan berjarak sekitar 300 meter dari garis perbatasan dengan Afganistan. Koordinat lokasi dua pos tersebut sudah berulang kali diberikan kepada pihak NATO. ”Tak ada dalih untuk serangan itu. Acuan peta semua pos perbatasan kami telah kami berikan kepada pihak NATO beberapa kali,” tutur Abbas.

Kawasan perbatasan, yang terletak di daerah pegunungan bermedan berat dengan garis perbatasan yang tidak terlihat jelas, sudah lama menjadi pemicu ketegangan antara AS dan Pakistan. Pihak NATO mengeluhkan para pemberontak militan sering menembak pasukan mereka dari arah Pakistan, kadang-kadang dari posisi di dekat pos militer Pakistan, dan dibiarkan saja oleh tentara Pakistan.

Hubungan memburuk

Saat yang sebenarnya terjadi di Mohmand, Sabtu dini hari lalu, masih gelap, hubungan Pakistan dan AS semakin buruk. Perdana Menteri Pakistan Yousaf Raza Gillani mengatakan tak akan ada lagi ”hubungan bisnis seperti biasanya” antara Pakistan dan AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com