Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suu Kyi Daftarkan Partainya

Kompas.com - 26/11/2011, 02:27 WIB

NAYPYIDAW, JUMAT - Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), pengusung tokoh demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, resmi mendeklarasikan diri kembali masuk dalam kancah perpolitikan di negeri itu. Mereka mendaftar lagi sebagai partai politik peserta pemilihan umum.

Langkah itu diambil, Jumat (25/11), beberapa hari menjelang rencana lawatan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton ke Myanmar, yang secara khusus juga akan menemui Suu Kyi.

”Kami sangat senang dengan langkah awal ini. Langkah selanjutnya adalah Daw (sebutan penghormatan) Aung San Suu Kyi datang sendiri ke kantor komisi pemilu Myanmar untuk mendaftarkan diri,” ujar juru bicara NLD, Nyan Win.

Lebih lanjut, keputusan AS mengutus Hillary Clinton berkunjung ke Myanmar diambil tak lama setelah Konferensi Tingkat Tinggi Ke-19 ASEAN di Nusa Dua, Bali, pekan lalu, memutuskan Myanmar mengetuai organisasi kawasan itu tahun 2014.

Negara-negara ASEAN pekan lalu sepakat dan sekaligus mengapresiasi berbagai perubahan positif, yang telah dilakukan Myanmar, setidaknya dalam setahun terakhir.

Akhir tahun lalu, Suu Kyi beserta para pengikutnya di Partai NLD memutuskan memboikot pemilu karena menganggapnya digelar dengan penuh kecurangan dan sekadar dipakai pihak militer untuk ”mengganti baju” mereka masuk ke dalam pemerintah sipil.

Militer Myanmar juga mendirikan partai-partai politik baru, yang kemudian dipakai untuk mencalonkan mereka sendiri menjadi anggota legislatif dalam pemilu yang digelar kembali setelah dua dekade kekuasaan pemerintahan junta militer.

Kunjungan Clinton adalah yang pertama dalam lima dekade terakhir. Clinton diagendakan berkunjung Rabu pekan depan. Kunjungan itu menyusul pernyataan Presiden AS Barack Obama sebelumnya, yang menyebut perubahan di Myanmar seolah ”kerlipan” kemajuan.

Namun, juru bicara majelis rendah parlemen Myanmar, Jenderal (Purn) Thura Shwe Mann, menyatakan, Myanmar hanya menginginkan sebuah ”hubungan biasa” dengan Washington.

Perubahan yang terjadi di Myanmar memang mengejutkan banyak kalangan. Sejumlah langkah reformasi dilakukan, mulai dari pembebasan Suu Kyi, mengizinkannya berkeliling Myanmar untuk melawat para pendukungnya, hingga pelepasan para tahanan politik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com