Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Internasional Perlu Bantu Korut

Kompas.com - 25/11/2011, 18:45 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Dunia internasional, termasuk Korea Selatan, perlu membantu Korea Utara (Korut) tanpa perlu bergantung pada alasan-alasan politik. "Situasi kemanusiaan di Korea Utara mengerikan," begitu kata Pelapor Khusus HAM PBB untuk Korea Utara Marzuki Darusman.

Menurut warta AP dan AFP pada Jumat (25/11/2011), Marzuki yang juga mantan Jaksa Agung Indonesia itu, tengah berkunjung enam hari lamanya di Korea Selatan. Pemerintah Korut menolak permintaan berkunjung Marzuki. Padahal, permintaan itu sudah dilakukan berkali-kali.

Sementara, di Korea Selatan, Marzuki  Darusman bertemu dengan para pengungsi Korut. "Sebagian besar pencari suara yang saya temui, melewati hukuman yang berat di kam kerja paksa dan menjadi saksi atau mendengar penyiksaan atas tahanan lain," tuturnya dalam konferensi pers di Seoul.

Dia juga mendesak agar negara-negara tetangga memperlakukan pelarian politik dari Korut sebagai pengungsi. Bulan lalu, Marzuki Darusman mengatakan sekitar 200.000 tahanan politik menderita di kam-kam Korea Utara. Jumlah mereka meningkat tajam dibanding 10 tahun lalu.

Pangan

PBB memperkirakan sekitar enam juta warga Korut memerlukan bantuan pangan yang mendesak. Korea Selatan menyalurkan bantuan 400.000 ton beras setiap tahunnya sampai tahun 2008, ketika hubungan kedua Korea memburuk.

Dalam beberapa pekan belakangan, Korea Selatan mulai mengirimkan bantuan obat-obatan ke Korut. Kendati demikian, Negeri Ginseng masih belum bersedia memberikan bantuan pangan karena kekhawatiran kalau makanan akan digunakan oleh tentara.

Marzuki Darusman mengemukakan, Korea Utara memperlihatkan tanda-tanda kecil dalam kerja sama dengan organisasi PBB, seperti Badan Pangan Dunia, WFP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com