Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PBB Desak Israel Serahkan Uang Palestina

Kompas.com - 23/11/2011, 10:31 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon, Selasa (22/11/2011), mendesak Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk menyerahkan pembayaran pajak terutang kepada pemerintah Palestina dan menghentikan aktivitas permukiman di wilayah yang diduduki.

Martin Nesirky, juru bicara Ban, ketika menjelaskan hasil pembicaraan telepon antara Ban dan Netanyahu, mengatakan bahwa Sekjen PBB "menekankan perlunya meredakan" ketegangan Israel-Palestina yang telah meningkat sejak tawaran Palestina untuk menjadi anggota PBB. Setelah UNESCO setuju untuk menerima Otoritas Palestina bulan lalu, Israel memotong pembayaran pendapatan PPN dan pabean yang dikumpulkan atas nama Otoritas Palestina. PBB memperkirakan penarikan bea cukai itu mencapai sekitar 100 juta dolar per bulan.

Israel juga mengumumkan persetujuan baru untuk pembangunan permukiman di wilayah Palestina wilayah yang dicaplok sejak 1967.

"Sekjen mengimbau kepada Perdana Menteri Netanyahu untuk segera melanjutkan transfer pendapatan pajak dan bea cukai Palestina itu, sejalan dengan kewajiban hukum Israel," kata Nesirky. "Dia juga menyatakan keprihatinan mendalam tentang pengumuman perluasan lebih lanjut permukiman Israel, termasuk di Yerusalem Timur, yang melemahkan upaya perdamaian saat ini dan melanggar hukum internasional."

Ban mengatakan, Israel harus berkontribusi terhadap upaya untuk meredakan ketegangan "guna membuat situasi yang kondusif untuk dimulainya kembali perundingan langsung." Pembicaraan antara kedua pihak telah dihentikan sejak September tahun lalu ketika negara Yahudi tersebut mengakhiri moratorium pembangunan perumahan  di wilayah-wilayah pendudukan.

Kuartet diplomatik Timur Tengah yang terdiri dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia dan PBB meluncurkan tawaran baru untuk mengadakan perundingan pada 23 September ketika Presiden Palestina Mahmud Abbas mengajukan permohonan untuk bergabung dengan PBB.  Utusan internasional itu telah berjuang untuk menjembatani kesenjangan antara kedua pihak.

Dalam pembicaraan dengan Netanyahu, Ban menyambut baik persetujuan Israel atas proyek-proyek baru pembangunan kantor PBB senilai 5,5 juta dolar AS di Gaza "sambil mengimbau tindakan-tindakan lebih lanjut yang mengarah pada pencabutan  penutupan"  wilayah itu, kata Nesirky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com