Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palang Merah Jenguk Saif

Kompas.com - 23/11/2011, 03:03 WIB

GENEVA, KOMPAS.com — Dua wakil Komite Internasional Palang Merah (ICRC) bertemu dengan Saif al-Islam, putra Moammar Khadafy yang ditahan, Selasa (22/11/2011), di kota Zintan, Libya, kata seorang pejabat organisasi itu.

Pertemuan itu berlangsung beberapa jam pada sore hari, kata juru bicara ICRC, Steven Anderson.

Saif, putra Khadafy yang paling terkenal, ditangkap pada Sabtu (19/11/2011) oleh gerilyawan dari kota perbukitan Berbel Zintan di kawasan pegunungan Nafusa, sekitar 170 kilometer sebelah barat daya Tripoli.

"ICRC mengunjungi Saif al-Islam Khadafy sore ini di Zintan. Ia tampak sehat," kata Anderson. Ia menolak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kunjungan itu.

Menurut Anderson, kunjungan itu sesuai dengan prosedur standar ICRC, yang mencakup hak mewawancarai tahanan secara pribadi dan melakukan kunjungan lanjutan.

Dewan Transisi Nasional (NTC) yang berkuasa di Libya menyatakan, Minggu, Saif akan diadili di Libya, meski ia diburu oleh Pengadilan Kejahatan Internasional.

Khadafy, Saif (39), dan mantan kepala intelijen Abdullah al-Senussi (62) menjadi buron utama setelah rezim Khadafy terguling. Mereka diburu oleh Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) dengan tuduhan kejahatan atas kemanusiaan, yang dilakukan setelah meletusnya pemberontakan menentang pemerintah Khadafy pada pertengahan Februari.

ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap ketiga orang itu pada 27 Juni.
Sejumlah pejabat NTC dan militer mengatakan, Abdullah al-Senussi ditangkap di daerah Al-Guira di Libya selatan pada Minggu, sehari setelah penangkapan Saif.

Saif al-Islam diburu oleh ICC dalam kaitan dengan kejahatan atas kemanusiaan yang mungkin dilakukan selama penumpasan terhadap pemrotes Libya. Pada akhir Oktober, seorang jaksa mengatakan, ICC melakukan "kontak informal" dengan Saif melalui perantara.

"Melalui perantara, kami melakukan kontak informal dengan Saif," kata jaksa ICC Luis Moreno-Ocampo dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di kantor pusat pengadilan itu di Den Haag, Jumat (28/10).

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com