Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Pengakuan "Mantan Istri" Saif

Kompas.com - 22/11/2011, 14:47 WIB

KOMPAS.com — Seorang perempuan Ukraina mengaku sebagai mantan istri Saif al-Islam Khadafy, putra pertama dari istri kedua Kolonel Moammar Khadafy, yang telah ditangkap. Perempuan itu muncul dengan kisah luar biasa yang menyatakan bahwa Saif suka melakukan kekerasan dalam rumah tangga, serta doyan perempuan dan narkoba.

Nadia, nama perempuan bermata biru dan berambut coklat itu, menyatakan bertemu Saif ketika bekerja sebagai penari telanjang di sebuah klub malam papan atas di Moskwa, Rusia. Tak disebutkan kapan pertemuan itu terjadi. Nadia mengaku, selama ini ia bersembunyi karena takut terhadap bahaya yang mengancam nyawanya.

Nadia menyatakan, saat siap menikah dengan Saif, ia terbang ke Paris untuk melakukan operasi guna "mengembalikan keperawanannya". "Dokter membuktikan keperawanan saya di hadapan bibi Saif, lalu saya memeluk agama Islam," tambahnya. "Saya mencoba untuk memiliki keluarga yang normal, tetapi Saif ingin hidup sebagai seorang laki-laki dengan sejumlah kekasih dan berpesta pora," kata Nadia dalam sebuah wawancara dengan harian Ukraina seperti dikutip Daily Mail, Selasa (22/11/2011).  

Meski tak ada bukti bahwa ia menikah selama dua tahun dengan Saif, lalu bercerai, klaim Nadia tampaknya dianggap serius di Rusia dan Ukraina. Jika klaim soal perempuan itu benar, maka dia bisa menjadi saksi kunci dalam pengadilan Saif, terlepas apakah itu akan digelar di Libya atau di bawah yurisdiksi Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC).

"Rumah kami tampak lebih sebagai rumah bordil, banyak teman-teman dia (Saif) dan banyak perempuan," katanya. "Kami menikah berdasarkan tradisi agama, saya memeluk agama Islam, tetapi tidak ada yang memperlakukan saya sebagai nyonya rumah. Tidak ada rasa hormat sama sekali. Suami saya mencoba untuk membuat saya seorang perempuan Timur yang tunduk, dan saya tidak tahan."

Saif, kata dia, suka mengunakan narkotika dan, "Ia tidak bisa mengendalikan dirinya ketika berada dalam pengaruh narkotika. Dia punya penyimpangan tertentu dalam seks, misalnya, ia suka melakukan tindakan seksual di depan umum. Saya tahu bahwa kami tidak bisa hidup bersama."

Nadia, yang diyakini berusia 29 tahun, mengklaim, hubungan mereka berakhir setelah sebuah kemarahan hebat di sebuah restoran. Di situ Saif memukul dia dan melemparkannya keluar jendela. Ajaibnya, dia selamat. Dia mengaku mengalami koma selama 47 hari.

Moammar Khadafy, kata perempuan itu, mengaku sebagai istri Saif, tetapi tidak pernah memulai pembicaraannya. Khadafy dikatakan marah dengan perilaku putranya itu.

Khadafy diketahui mempekerjakan sejumlah perawat Ukraina dalam tim medisnya. Namun, sampai saat ini tidak diketahui jika putra keduanya itu punya istri dari negara bekas Soviet tersebut.

Tentang Khadafy, Nadia berkata, "Saat tahu saya berada di rumah sakit. Dia marah. Dia mengusir Saif ke padang gurun. Itu bisa merusak reputasi keluarga tersebut yang memang sudah tidak begitu bersih."

Nadia lalu meninggalkan Libya dan kembali ke Moskwa. "Kali terakhir dia (Saif) datang pada 2008. Ia mengajakku tinggal bersama lagi. Namun aku menanggapinya dingin saat itu." Nadia mengatakan, ia bekerja di Moskwa hingga tahun 2010, tetapi seorang teman kemudian menyuruh dia untuk bersembunyi atau dia bisa menghadapi bahaya.

Dia menyatakan, Saif tidak bisa menggantikan ayahnya. "Dia takut terhadap ayahnya. Selain itu, Khadafy, saya pikir, membenci dia (Saif) karena kelemahannya." Saif yang playboy menyukai kemewahan dan uang. Nadia mengatakan, "Dia mengkhianati saya sepanjang waktu."

Nadia mengaku tidak menjadi kaya dengan menikahi Saif. "Ketika kami berpisah, saya hanya punya anting mahal yang berhasil saya jual seharga satu juta dollar AS. Saya tinggal di Moskwa dengan uang itu. Sekarang hampir tidak ada yang tersisa."

Wawancara paling akhir Nadia dilakukan dengan harian Ukraina, Respubika. Wawancara tersebut dilakukan sesaat sebelum Saif ditangkap pada Sabtu lalu. "Saya pikir Saif akan mengubah hidup saya menjadi sebuah cerita dongeng Timur," katanya. "(Ternyata) itu tidak terjadi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com