Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusui di Tempat Kerja Untungkan Pelaku Bisnis

Kompas.com - 22/11/2011, 08:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai upaya untuk terus meningkatkan jumlah ibu menyusui eksklusif dan diteruskan hingga dua tahun dengan makanan pendamping di Indonesia, Badan PBB untuk anak-anak (UNICEF) menekankan manfaat khusus bagi sektor bisnis yang mendukung ibu bekerja untuk menyusui anak-anak mereka di tempat kerja.

Bukti global menunjukkan bahwa bagi ibu bekerja, pemberian ASI tidak hanya bermanfaat untuk anak dan ibu , tetapi juga tempat ibu bekerja. Studi yang dilakukan oleh sejumlah institusi termasuk Pusat Studi Pencegahan dan Kesehatan di Amerika Serikat dan ahli kesehatan senior di dunia telah menunjukkan bahwa meningkatkan kesehatan anak berarti mengurangi biaya kesehatan yang ditanggung perusahaan dan meningkatkan produktivitas pekerja.

"Penelitian telah menunjukkan bahwa pada perusahaan yang secara aktif mendukung pemberian ASI di tempat kerja, terjadi penurunan angka absensi pekerjanya terkait dengan penyakit anak-anak " kata Perwakilan UNICEF di Indonesia, Angela Kearney dalam siaran pers kepada KOMPAS.com, Senin (21/11/2011) kemarin .

"Satu studi dari dua perusahaan besar menemukan bahwa di antara anak-anak yang tidak jatuh sakit selama periode waktu tertentu, lebih dari 80 persen adalah anak-anak yang diberi ASI," tambahnya.

Catatan UNICEF juga menunjukkan bahwa, perusahaan lain yang  mendukung para ibu menyusui di tempat kerjanya melaporkan bahwa terjadi penurunan 77 persen dalam produktivitas yang hilang yang disebabkan oleh absensi para pekernya karenan harus merawat anak yang sakit. Perusahaan yang sama menemukan bahwa pengeluaran untuk layanan kesehatan ibu turun hingga 240.000 dollar AS per tahun saat program menyusui diperkenalkan.

"Dalam lingkungan yang semakin kompetitif, kita semua menyadari bahwa saat ini pelaku bisnis perlu membuat pilihan strategis yang memaksimalkan produktivitas dan mengurangi biaya," kata Kearney.

"Mendukung ibu menyusui di tempat kerja, dan membantu mereka untuk dapat memerah dan menyusui bayi mereka di tempat kerja, memberikan manfaat yang baik serta membantu untuk memastikan generasi Indonesian baru yang sehat dan kuat, yang dapat berkontribusi dalam kehidupannya nanti untuk pertumbuhan ekonomi bangsa"

Menurut UNICEF, mendukung para ibu untuk menyusui di tempat kerja relatif adalah hal yang mudah.  Perusahaan hanya perlu menyediakan waktu dan ruang yang diperlukan bagi perempuan untuk memberi makan anak-anak mereka.

Kebanyakan dari perempuan yang bekerja dapat menjaga pasokan ASI mereka dengan memeras dengan total waktu kurang dari satu jam sehari, biasanya selama waktu istirahat dan makan siang. Ruangan yang cocok harus disediakan - yang idealnya mencakup stop kontak listrik, kursi yang nyaman, meja untuk memegang pompa payudara, dan pendingin pribadi atau kulkas kecil untuk menyimpan ASI. Pengeluaran minimal oleh perusahaan untuk memberikan dukungan ini jauh lebih kecila dibanding dengan manfaat menyusui yang telah terbukti.

Di Indonesia, tingkat menyusui eksklusif - proporsi bayi yang hanya diberi ASI saja selama enam bulan pertama, sejalan dengan standar global - hanya 32 persen. Anak yang diberikan ASI eksklusif memiliki kemungkinan lebih kecil untuk menderita kondisi seperti obesitas dan diabetes, sementara anak-anak yang tidak disusui lebih rentan terhadap penyakit.

Anak-anak yang tidak diberi ASI juga lebih beresiko mengalami kurang gizi yang dapat menyebabkan terganggunya kesehatan dan perkembangan mereka di kemudian hari. Hal ini akan berdampak negatif pada pendidikan anak-anak, serta potensi fisik mereka saat mereka mencapai usia kerja - yang pada akhirnya menjadi tantangan bagi negara (ekonomi) berkembang seperti Indonesia di mana tenaga kerja yang sehat dengan pendidikan tinggi sangat penting untuk kesuksesan.

Peraturan ketenagakerjaan di Indonesia menetapkan bahwa semua pemberi kerja berkewajiban untuk memberi kesempatan yang cukup untuk pekerja perempuan yang menyusui bayinya selama waktu bekerja. Namun dari perkiraan 200.000 perusahaan yang terdaftar di Indonesia, hanya 25 perusahaan yang diyakini telah memberikan program-program berkualitas menyusui di tempat kerja. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com