Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saif Khadafy Akan Diadili di Libya

Kompas.com - 21/11/2011, 09:14 WIB

TRIPOLI, KOMPAS.com - Saif al-Islam, putra Moammar Khadafy yang tertangkap, akan diadili di Libya meski ia diburu Pengadilan Kejahatan Internasional, demikian diumumkan Dewan Transisi Nasional (NTC), Minggu (20/11/2011).

"Keputusannya adalah ia akan diadili pengadilan Libya. Itu masalah kedaulatan nasional," kata wakil ketua NTC dan juru bicara resmi Abdel Hafiz Ghoga pada jumpa pers. Ghoga, yang mengonfirmasi pernyataan sebelumnya oleh menteri kehakiman sementara Libya mengenai tempat persidangan itu, mengatakan bahwa Saif, yang ditangkap Sabtu di Libya selatan, memperoleh "perlindungan yang memadai".

Moammar Khadafy, Saif (39), dan kepala keamanan Khadafy serta saudara iparnya, Abdullah al-Senussi (62), menjadi buron utama setelah rejim Khadafy terguling. Mereka diburu Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) dengan tuduhan kejahatan atas kemanusiaan, yang dilakukan setelah meletusnya pemberontakan yang menentang pemerintah Khadafy pada pertengahan Februari. ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap ketiga orang itu pada 27 Juni. Sejumlah pejabat NTC dan militer mengatakan, Abdullah al-Senussi ditangkap di daerah Al-Guira di Libya selatan pada Minggu, sehari setelah penangkapan Saif.

Saif al-Islam diburu ICC dalam kaitan dengan kejahatan atas kemanusiaan yang mungkin dilakukan selama penumpasan terhadap pemrotes Libya. Pada akhir Oktober, seorang jaksa mengatakan, ICC melakukan "kontak informal" dengan Saif melalui perantara. "Melalui perantara, kami melakukan kontak informal dengan Saif," kata jaksa ICC, Luis Moreno-Ocampo, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di kantor pusat pengadilan itu di Den Haag, Jumat (28/10).

"Kantor jaksa menegaskan bahwa jika ia menyerah kepada ICC, ia memiliki hak untuk didengar kesaksiannya di pengadilan, ia tidak bersalah sampai terbukti bersalah," kata Moreno-Ocampo. "Hakim yang akan memutuskan."

Pengumuman ICC mengenai kontak informal dengan Saif itu disampaikan di tengah meningkatnya keresahan internasional berkaitan dengan kondisi tidak jelas seputar kematian Khadafy yang tampaknya dieksekusi, setelah kota asalnya Sirte dikuasai pasukan NTC pada (20 Oktober 2011. Sejumlah pihak telah meminta penyelidikan dilakukan untuk mengetahui kebenaran seputar kematian Khadafy.

Para pejabat NTC mengatakan, Moammar Khadafy tewas selama pertempuran untuk menguasai kota tempat asalnya, Sirte. Namun, beberapa negara besar Barat yang mendukung pemberontak Libya menguasai Tripoli mengatakan, mereka masih mencari konfirmasi mengenai kebenaran berita itu.

Khadafy menjadi buron sejak NTC menguasai ibu kota Libya, Tripoli, pada Agustus, dan ia berhasil menghindari penangkapan meski pasukan NTC memperoleh sejumlah petunjuk mengenai lokasinya. Ia berulang kali melontarkan janji-janji untuk melanjutkan perang, ketika semakin banyak negara mengakui NTC sebagai pemerintah yang berkuasa di Libya.

Khadafy (68 tahun), yang merupakan pemimpin terlama di dunia Arab dan telah berkuasa selama empat dasawarsa, bersikeras akan tetap berkuasa meski ia ditentang banyak pihak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com