PARIS, Kompas.com - Interpol memuji penangkapan putra mantan pemimpin Libya Moammar Khadafi yang pernah disebut-sebut sebagai calon pewarisnya, Saif al-Islam, sebagai "tonggak bersejarah" bagi negara Afrika utara itu.
Dalam sebuah pernyataan, Sekjen Interpol Ronald K Noble mengatakan, penangkapan Saif al-Islam, 39, yang diumumkan oleh pemimpin baru Libya, Sabtu (19/11/11), adalah "langkah penting ke depan dalam pemberian keadilan pada rakyat Libya".
Putra mantan pemimpin Libya, yang dirinya sendiri tewas setelah penangkapannya bulan lalu, merupakan sasaran surat perintah penangkapan Interpol yang dikeluarkan atas permintaan Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC).
"Penangkapan Saif al-Islam hari ini merupakan tonggak bersejarah penting bagi Libya baru," kata Noble.
"Khadafy ditahan tidak hanya menunjukkan bahwa mereka tidak dapat melarikan diri selamanya, tapi juga pesan jelas pada rakyat Libya dan warga di sekeliling dunia bahwa Dewan Transisi Nasional akan terus mengejar orang-orang yang dituduh melakukan kejahatan dan membawa mereka ke depan pengadilan agar supaya mereka dapat menanggapi tuduhan terhadap mereka," katanya menambahkan.
Noble mengatakan ia dan kepala jaksa ICC Luis Moreno-Ocampo minta pada semua anggota lingkaran dalam Khadafy yang masih bebas dalam pelarian untuk menyerahkan diri mereka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.