Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saif al-Islam Kini Menjadi Pesakitan

Kompas.com - 20/11/2011, 02:46 WIB

Tripoli, Sabtu - Anak pemimpin Libya, Saif al-Islam, yang selama beberapa pekan buron dan diumumkan ditangkap hari Sabtu (19/11), kini menghadapi tuduhan melakukan tindak kriminal terhadap kemanusiaan oleh Pengadilan Kriminal Internasional.

Disebut-sebut sebagai calon pengganti ayahnya, anak nomor dua pemimpin Libya, Moammar Khadafy, berusia 39 tahun (ia anak pertama dari istri kedua Khadafy, Safiya) itu ditangkap saat berada di konvoi bersama pembantunya di 50 kilometer barat kota Obari saat akan diselundupkan pengikut-pengikutnya ke negara tetangga, Niger.

Televisi Libya menayangkan sebuah foto, Sabtu (19/11), yang menampakkan Saif al-Islam dalam tahanan duduk di tempat tidur dan memegang tiga jarinya yang dibebat perban, sementara para pengawal mengawasinya.

Seorang juru bicara pejuang Libya dari Brigade Zintan, Bashir al-Tlayeb, mengungkapkan, Saif ditangkap sekitar 30 mil atau 50 kilometer barat kota di gurun selatan, Obari, dengan dua pembantu pribadinya. Saif, menurut Bashir, kemudian digiring ke Zintan, markas salah satu brigade revolusioner terbesar di Libya.

Bashir al-Tlayeb adalah orang pertama yang mengungkapkan kepada pers tentang penangkapan Saif al-Islam pada jumpa pers di Tripoli. Menurut Bashir, pemerintahan transisi Libya, NTC, masih akan memutuskan, apakah Saif al-Islam akan diadili di Libya atau diserahkan ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

ICC telah melayangkan tuduhan bahwa pemimpin Khadafy (yang telah tewas), Saif al-Islam, dan mantan Ketua Intelijen Libya Abdullah al-Senoussi telah melakukan tindak kriminal terhadap kemanusiaan berkaitan dengan tindakan brutal aparat Libya terhadap aksi massa menentang pemerintah, yang mulai merebak sejak pertengahan Februari 2011. Al-Senoussi masih belum diketahui keberadaannya hingga kini.

Satu-satunya ditahan

Delapan anak Khadafy terdiri atas Kepala Keamanan Libya, duta besar PBB, playboy, sampai pemain sepak bola profesional.

Saif al-Islam adalah satu-satunya anak Khadafy yang ditangkap. Tiga anak lainnya, Mo’tassim, Khamis dan Saif Al-Arab Khadafy, sudah tewas. Mo’tassim, yang pejabat keamanan Libya, tewas pada 20 Oktober lalu dekat pertahanan Khadafy di Sirte.

Khamis, tiga kali diwartakan tewas, dan terakhir diyakini benar-benar tewas dalam pertempuran dekat Tripoli, 29 Agustus 2011 lalu.

Saif al-Arab, yang baru berusia empat tahun, tewas dalam serangan bom NATO di Tripoli.

Adapun anak Khadafy yang berada di pengasingan adalah Saadi Khadafy, yang kabur ke negeri tetangga, Niger. Interpol telah mengeluarkan perintah penangkapan terhadap diri Saadi, untuk diekstradisi. Selain sempat menjadi pemain sepak bola profesional Serie A di Liga Italia antara tahun 2003 dan 2007, ia juga sempat terlibat bisnis dengan klub Italia, Juventus, saat Libya sempat mengalirkan dana ke klub sepak bola tersebut.

Hannibal kabur bersama istri Khadafy, anak perempuan, serta anak pertama Khadafy dari istri pertamanya, Mohammed. Mereka lari ke Aljazair, Agustus lalu. Mohammed pernah menjadi Ketua Komite Olimpiade Libya.

Sementara anak Khadafy berusia 30-an, Aisha, yang menjadi pengacara, sudah lebih dulu kabur ke Aljazair pada Agustus. Ia menjauh dari dunia politik, dan mengurus yayasan amal, sempat bergabung menjadi pengacara yang membela mantan pemimpin Irak, Saddam Hussein.

Aisha Khadafy dikenal glamor, dan sering disebut-sebut sebagai Claudia Schiffer-nya Afrika Utara. Aisha yang pernah menjadi duta goodwill untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa ini sempat melahirkan hanya sesaat setelah tiba di tempat pengasingannya di Aljazair. (AP/AFP/Reuters/sha)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com