NUSA DUA, KOMPAS.com - Liberalisasi perdagangan di kawasan ASEAN dan sejumlah negara mitra, telah menggerus produksi baja lokal. Saat ini kapasitas terpakai industri baja nasional hanya berkisar 40-60 persen.
"Baja impor banyak masuk ke Indonesia, terutama dari China. Akibatnya produksi kita terpengaruh," kata Direktur Utama Krakatau Steel, Fazwar Bujang, di sela-sela ASEAN Business and Investment Summit, di Nusa Dua, Jumat (18/11/2011).
Dia mengatakan, perdagangan bebas seharusnya diatur supaya terjadi keseimbangan, sehingga tidak ada negara yang dirugikana.
"Proyek-proyek infrastruktur pemerintah diharapkan memakai baja lokal. Pertumbuhan industri baja sangat tergantung dengan pembangunan infrastruktur," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.