Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Jepang Mulai Pulih

Kompas.com - 18/11/2011, 13:46 WIB
Dahono Fitrianto

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Hanya dalam waktu delapan bulan setelah bencana gempa dan tsunami besar melanda Jepang, 11 Maret lalu, negara itu kini mulai pulih. Pertumbuhan ekonomi Jepang bahkan diperkirakan akan lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi Eropa maupun AS.

Demikian diungkapkan Deputi Sekretaris Kabinet untuk Urusan Publik Kantor Perdana Menteri Jepang Noriyuki Shikata dalam jumpa pers di sela-sela KTT ASEAN-Jepang di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Jumat (18/11/2011) pagi.

Menurut Shikata, ekonomi Jepang sempat terpukul dan mengalami pertumbuhan negatif pada kuartal pertama (-2,7 persen) dan kuartal kedua (-1,3 persen) tahun 2011 akibat bencana besar tersebut. Namun, kondisi itu langsung berbalik pada kuartal ketiga, saat Jepang mencetak pertumbuhan ekonomi sebesar 6,0 persen.

"Perlambatan ekonomi (akibat bencana ini) tidak separah perlambatan yang terjadi setelah Lehman Shock," tutur Shikata mengacu pada peristiwa kebangkrutan Lehman Brothers di AS pada September 2008.

Bahkan menurut prediksi Prospek Ekonomi Dunia Dana Moneter Internasional (IMF) yang diumumkan September 2011 lalu, pertumbuhan ekonomi riil Jepang pada 2012 diprediksi mencapai 2,3 persen, atau lebih tinggi dibanding AS (1,8 persen) atau zona Euro (1,1 persen).

Berbagai infrastruktur utama di kawasan pesisir timur Pulau Honshu, yang paling parah terkena dampak gempa dan tsunami, juga sudah mulai pulih atau dalam proses perbaikan. Jalur-jalur pasokan kebutuhan pokok di kawasan itu, yang sebelumnya rusak parah, sudah pulih sepenuhnya.

Perbaikan jalur jalan bebas hambatan Tohoku Expressway dan Bandar Udara Sendai diperkirakan akan tuntas dalam waktu satu bulan mendatang.

Dalam wawancara tertulis khusus dengan Kompas beberapa hari lalu, Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda juga mengatakan, rantai suplai industry manufaktur yang tertimpa bencana pun sudah hampir pulih sepenuhnya. "Sehingga penyediaan produk dan komponen ke seluruh dunia pun berlangsung dengan lancar," tutur Noda. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com