Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Akan Perangi Al Shabab

Kompas.com - 15/11/2011, 18:47 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — Israel berinisiatif memberikan bantuan kepada Kenya. Bentuk bantuan itu adalah memerangi kelompok fundamentalis asal Somalia, Al Shabab. Kelompok yang mengklaim diri sebagai kelompok Islam garis keras itu, di mata Somalia, adalah gangguan yang kerap merugikan.

Dalam warta AP dan AFP pada Selasa (15/11/2011), pejabat Kantor Perdana Menteri Kenya mengatakan soal bantuan Israel tesebut. Komitmen itu disampaikaan Israel saat Perdana Menteri Kenya Raila Odinga mengunjungi negara tersebut.

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu seperti dikutip dalam siaran pers kantor perdana menteri Kenya mengatakan, "Musuh Kenya adalah musuh Israel juga."

"Saya melihat ini sebagai kesempatan untuk memperkuat ikatan yang ada diantara kami," ujar Netanyahu.

Koalisi

Kenya sebelumnya telah mengirimkan tentaranya ke wilayah perbatasan untuk memerangi Al Shabab yang diduga mempunyai hubungan dengan Al Qaeda. Mereka menuding kelompok ini berada di belakang aksi penculikan warga asing yang tengah berdiam di wilayah Kenya yang berbatasan dengan Somalia.

Kenya juga mengatakan, Al Shabab terlibat dalam serangkaian aksi peledakan bom di sejumlah hotel yang ada di wilayah negara itu.

Pada 2002, Al Shabab diduga berada di belakang aksi peledakan bom bunuh diri di hotel milik warga Israel di kawasan Mombasa. Aksi ini belakangan diketahui telah menewaskan sekitar 15 orang.

Anggota Al Qaeda asal Somalia juga diketahui meledakkan Kedutaan Besar AS di Kenya dan Tanzania pada tahun 1998 yang berujung tewasnya 200 orang.

Koalisi regional PM Raila Odinga yang juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Dalam Negeri Israel George Saitoti mengatakan, Pemerintah Israel akan membantu polisi negara itu untuk mendeteksi jaringan Al Shabab di Kenya.

Kenya juga membutuhkan Israel untuk menyediakan sejumlah kendaraan di perbatasan dengan Somalia serta melengkapi peralatan untuk mengawasi keamanan di laut dan mencegah penyelundupan di wilayah lepas pantai Afrika Timur.

Pemerintah Kenya juga mengatakan, Netanyahu berjanji membantu membangun apa yang disebut dengan "koalisi melawan fundamentalisme" di Afrika Timur.

Selain Kenya, sejumlah negara seperti Etiopia, Sudan Selatan, dan Tanzania akan terlibat dalam koalisi yang akan dibangun bersama Israel ini.

Komitmen juga disampaikan Presiden Israel Shimon Peres yang mengatakan akan membantu Kenya mengamankan wilayahnya yang berbatasan dengan Somalia. "Secara konsisten, Kenya telah menunjukkan sikap yang positif terhadap Israel, dan Israel siap membantu Kenya," kata Peres yang dikutip dalam peryataan resmi kantor Perdana Menteri Kenya.

Kenya merasa perlu pengawasan khusus terhadap wilayah perbatasan dengan Somalia kerena sejak 1991 Pemerintahan Somalia sudah tidak lagi berjalan efektif. Hampir sebagaian wilayah di Somalia Selatan dan Tengah dikuasai kelompok Al Shabab.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com