Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Salihara Gelar Diskusi Buku

Kompas.com - 15/11/2011, 12:04 WIB
Tonny D Widiastono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komunitas Salihara, Rabu (16/11/2011) besok akan menggelar dua kegiatan diskusi, di Jl Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Kegiatan pertama dinamakan Musyawarah Buku yang akan membedah buku Ahli Waris Budaya Dunia: Menjadi Indonesia 1950-1965, yang disunting Jennifer Lindsay dan Maya HT Liem. Menurut rencana, kegiatan dimulai pukul 16.00, menghadirkan pembicara Ulil Abshar-Abdalla (dari Freedom Institute) dan Bonnie Triyana (Sejarawan), dengan moderator Roger Tol (Direktur KITLV, Jakarta).

Buku yang diterbitkan oleh KITLV bekerja sama dengan Pustaka Larasan ini mengangkat sejarah budaya Indonesia 1950-1965 dan merupakan hasil kerja penelitian selama tiga tahun. Pembuatan buku ini melibatkan sejumlah penulis Indonesia dan mancanegara.

Kegiatan kedua berupa diskusi bertajuk Emansipasi Politik Pasca-Marxis, mulai pukul 19.00. Pembicara pada diskusi ini ialah Robertur Robert (dosen filsafat) dan Ken Budha Kusumandaru (aktivis), ditaja oleh Hivos.

Persoalan yang ingin dibedah dalam diskusi ini terangkum dalam sebuah pertanyaan, yaitu masih adakah emansipasi politik di tengah situasi Indonesia? Saat ini, politik Indonesia terjebak dalam rutin dan prosedur-kebaikan politik hanya dilihat dari sejauh mana ia telah mengikuti prosedur yang ada.

Kepentingan publik dihilangkan oleh kepentingan individu dan partai politik. Keadaan ini seolah-olah benar dan demokratis karena mengikuti prosedur yang ada, seperti pemilu, prosedur di parlemen, dan aturan birokrasi. Rutin politik juga melanggengkan korupsi, kekerasan, dan pelanggaran menjadi banal. Lantas, bagaimana kita akan bicara emansipasi politik dalam situasi seperti ini? 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com