Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Berlusconi Pergi

Kompas.com - 12/11/2011, 03:20 WIB

Roma, Jumat - Senat Italia, Jumat (11/11), meloloskan rancangan undang-undang reformasi ekonomi. Sebanyak 156 suara mendukung dan hanya 12 senator yang menolak RUU itu. Pemungutan suara yang dilanjutkan di tingkat parlemen berlangsung Sabtu (12/11) ini. Jika disetujui, Perdana Menteri Silvio Berlusconi langsung diganti.

Berlusconi sudah tidak dipercayai pasar dan juga sudah tidak dipercayai warga Italia. Dia tidak dipercayai akan serius karena perilakunya dianggap tidak senonoh sebagai pemimpin akibat santer terlibat skandal seks.

Utang Italia, berdasarkan data terbaru, sudah mencapai 1,9 triliun triliun euro. Utang ini sudah jauh di atas 60 persen dari produk domestik bruto, batas aman utang. Karena itu, para investor global berhamburan dari Italia.

Hal ini terlihat dari beban suku bunga untuk obligasi terbitan Italia sekitar tujuh persen. Ini adalah tingkat bunga yang tidak lazim untuk negara maju.

Atas dasar itu, kelompok G-20 dalam pertemuan di Cannes, Perancis, pekan lalu ramai-ramai menekan Berlusconi. Dia kemudian berjanji akan segera mundur jika parlemen Italia berhasil meloloskan RUU reformasi.

Penyehatan perekonomian amat penting untuk menghindari gejolak besar pada perekonomian euro secara keseluruhan. Penyehatan ini hanya bisa dijalankan oleh pemimpin yang dianggap layak.

Andalkan ekonom

Setelah lolos di tingkat senat, RUU reformasi ekonomi Italia diduga juga akan lolos dalam pemungutan suara di majelis rendah. Seiring dengan janji Berlusconi bahwa dia akan segera mundur jika paket program ekonomi lolos, tampaknya segera direalisasikan sebelum hari Senin (14/11).

Karena itu, daftar nama sementara bermunculan soal siapa gerangan yang akan menggantikan Berlusconi. Mario Monti adalah salah satu yang paling menonjol. Monti pernah bekerja di Komisi Uni Eropa dengan bidang khusus soal pasar internal, jasa-jasa keuangan, kepabeanan. dan perpajakan. Jika disetujui, tak lama kemudian Presiden Italia Giorgio Napolitano akan segera melantiknya sebagai PM baru.

Monti didukung para elite politik Italia. Perlawanan hanya muncul dari kubu Berlusconi, yang meminta pemilu pada Februari 2012. Pergantian Berlusconi dianggap urgen karena pasar tidak percaya bahwa Berlusconi taat pada janji.

Klaus Regling, Ketua Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF), mengatakan terlalu besar taruhan jika Italia gagal secara ekonomi.

EFSF didirikan khusus untuk memberikan dana talangan kepada negara-negara zona euro yang terlilit utang. Tuntutan kepada Italia, yang juga bagian dari zona euro, adalah agar serius melakukan reformasi. ”Negara butuh sebuah pemerintahan yang berfungsi,” kara Reglig.

Atas perkembangan terbaru itu, indeks harga saham Italia meningkat lebih dari 3 persen pada hari Jumat. Suku bunga obligasi Italia juga menurun ke level 6,659 persen setelah sempat melampaui angka tujuh persen.

Perkembangan dari Italia ini melengkapi perkembangan positif yang sudah dicapai Yunani, yang sebelumnya sudah memilih Lucas Papademos untuk menggantikan George Papandreou sebagai PM.

Namun, gambaran positif ini tidak diyakini penuh oleh pasar, walau hal itu tetap pertanda baik mengingat selama setahun terakhir pasar Italia selalu didera krisis kepercayaan.

Shannon Briggs, Wakil Presiden Morgan Stanley Smith Barney, perusahaan global asal AS yang bergerak di bidang pengelolaan kekayaan, menyambut figur-figur pemimpin baru itu. Namun, dia mengatakan, semoga saja hal itu terus menjadi kenyataan.(AP/AFP/REUTERS/MON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com