Pengaduan tersebut dilakukan Menteri Luar Negeri Suriah Walid Muallem dalam surat yang dikirimkan ke Dewan Keamanan (DK) PBB, Rabu (9/11). Dalam surat tersebut, Muallem juga meminta DK PBB mengecam langkah AS mendukung kelompok oposisi di Suriah.
Dukungan AS terhadap kelompok oposisi Suriah yang dituduhkan Muallem ini mengacu pada pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland, Jumat pekan lalu. Waktu itu, Nuland menyarankan rakyat Suriah agar tidak tunduk pada tawaran Pemerintah Suriah, yang berjanji akan memberikan amnesti kepada kelompok oposisi apabila mereka menyerahkan senjatanya.
”Suriah berpendapat, melalui pernyataan Departemen Luar Negeri tersebut, Amerika Serikat telah secara langsung melibatkan diri dalam gelombang kekerasan di Suriah. Pernyataan itu mendorong kelompok-kelompok (oposisi) bersenjata melanjutkan tindak kriminal mereka melawan rakyat dan negara,” kata Muallem dalam suratnya.
Ia juga mengatakan, pernyataan Nuland tersebut menunjukkan niat dan usaha nyata AS untuk menggagalkan upaya Liga Arab mengakhiri krisis di Suriah dan memulihkan kedamaian.
Liga Arab pekan lalu mengajukan proposal perdamaian di Suriah dan menyerukan penghentian kekerasan, pembebasan tawanan, dan penarikan pasukan pendukung Presiden Bashar al-Assad dari kota-kota utama di Suriah.
Meski demikian, aksi kekerasan tentara pemerintah masih terus terjadi setelah pemerintahan Assad menyetujui proposal Liga Arab itu pekan lalu. Sedikitnya 60 orang telah tewas sejak saat itu hingga Selasa (8/11). Aksi tentara saat ini difokuskan ke kota Homs.
Komisaris Tinggi PBB Urusan Hak Asasi Manusia menyebutkan, korban tewas akibat aksi brutal tentara pemerintah di Suriah telah mencapai 3.500 orang sejak demonstrasi menentang rezim Assad pecah pertengahan Maret. Demonstrasi damai pun mulai berubah menjadi konflik bersenjata setelah sebagian kecil anggota angkatan bersenjata membelot dan mendukung gerakan oposisi.
Surat pengaduan Suriah ini dianggap sepi oleh AS. ”Surat ini hanyalah bagian dari upaya Pemerintah Suriah mengalihkan perhatian dari penindasan penuh kekerasan Pemerintah Suriah terhadap rakyatnya,” tutur Payton Knopf, Deputi Juru Bicara Perwakilan Tetap AS di PBB.