Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarekat Naqsabandiyah Rayakan Idul Adha Hari Ini

Kompas.com - 05/11/2011, 05:34 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Penganut tarekat Naqsabandiyah di Sumatera Barat akan merayakan Idul Adha 10 Zulhijjah 1432 Hijriah Sabtu (5/11/2011) ini dan sudah mengumandangkan takbir sejak Jumat malam.

Menurut Zalar (40) salah seorang jamaah Naqsabandiyah di Surau Baru Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Pauh, Kota Padang, sebagian penganut aliran itu juga sudah melakukan ibadah Puasa Arafah pada Jumat.

Jamaah terekat Naqsabandiyah menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada 5 November 2011. Penetapan tersebut dilakukan berdasarkan perhitungan "Hisab Munjid" yang sudah dilakukan secara turun-temurun. "Penentuan Idul Adha dilakukan dengan cara menghitung 360 hari dari awal Idul Adha 2010," ujar Zalar.       Selain menentukan Idul Adha, metode "Hisab Munjid" juga dilakukan untuk menentukan Idul Fitri setiap tahun. Para jamaah juga melakukan penghitungan dengan cara "Rukyatul Hilal" (melihat bulan). "Sebelumnya kita juga telah melakukan penghitungan dengan cara melihat bulan pada Oktober dan bulan telah nampak. Kemudian, dicocokkan dengan penanggalan tahunan," ujar dia menjelaskan.       Dalam melakukan "Rukyatul Hilal", jamaah Naqsabandiyah tidak menggunakan alat bantu seperti teropong. Penglihatan bulan cukup dilakukan dengan mata telanjang. Penetapan itu sehari lebih cepat dibanding keputusan pemerintah yang menetapkan Idul Adha jatuh pada 6 November melalui sidang Isbat yang digelar 28 Oktober 2011.

Zalar mengakui, perayaan Idul Adha tarekat itu bersamaan dengan pelaksanaan wukuf di Arafah yang menjadi puncak pelaksanaan ibadah haji. "Ketika para jamaah haji melakukan wukuf, kita memang sudah melaksanakan shalat Id dan setelah itu dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban yang bisa dilakukan hingga 8 November," katanya.

Jamaah Naqsabandiyah Sumbar tersebar antara lain di Kota Padang, Solok Selatan, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kabupaten Solok.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com