Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UE Desak Suriah Segera Laksanakan Prakarsa Liga Arab

Kompas.com - 04/11/2011, 11:57 WIB

BRUSSELS, KOMPAS.com - Suriah harus melaksanakan dengan cepat komitmen yang mereka buat dengan Liga Arab untuk mengakhiri kekerasan dan membolehkan kelompok-kelompok oposisi beroperasi, kata Uni Eropa (UE), Kamis (3/11/2011).

Suriah telah menyetujui pada Rabu rencana Liga Arab untuk menarik tentaranya dari kota-kota, membebaskan tawanan politik dan mengadakan pembicaraan dengan oposisi.

Tetapi para aktivis mengatakan pasukan keamanan Suriah telah menewaskan 10 orang di Homs, Kamis, dan belum ada tanda-tanda tentara akan meninggalkan daerah-daerah perkotaan.

Kepala kebijakan luar negeri UE Catherine Ashton menjambut baik rencana Arab itu, tapi menambahkan dalam sebuah pernyataan: "Sangat penting sekarang bahwa komitmen yang dibuat pemerintah Suriah pada Liga Arab akan diikuti dengan sepenuhnya dan secara cepat, di bawah pengawasan cermat Liga Arab".

"Prakarsa baru itu hanya dapat berhasil jika pemerintah Suriah memberikan ruang dan keamanan pada kelompok-kelompok oposisi untuk bekerja dengan semua sektor kependudukan Suriah bagi transisi politik yang damai."

UE telah minta pada Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mundur dan memperingatkan pemerintahannnya bahwa mereka akan menjatuhkan sanksi lagi jika mereka meneruskan tindakan kerasnya terhadap para penentangnya.

UE telah memperketat saksi terhadap Suriah bulan lalu, dengan menambahkan Bank Komersial Suriah ke daftar perusahaan yang diberi sanksi sebagai protes terhadap tindakan represif pasukan Suriah.

UE telah menerapkan embargo pada impor minyak mentah dari Suriah pada September lalu dan melarang perusahaan-perusahaan Eropa melakukan investasi baru di industri minyak negara itu.

Blok yang memiliki 27 negara anggota itu juga menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan telpon mobile penting, Syriatel, dan perusahaan swasta terbesarnya, Cham Holding.

PBB mengatakan 3.000 orang telah tewas akibat kekacauan di Suriah, termasuk sedikitnya 187 anak. Komisaris hak asasi manusia PBB telah meminta dunia untuk bertindak menghentikan pembunuhan besar-besaran itu, dan memperingatkan kemungkinan perang saudara berledakan penuh di negara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com