Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Singapore Airlines Anjlok 49 Persen

Kompas.com - 04/11/2011, 07:10 WIB
Ester Meryana

Penulis

MELBOURNE, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan dengan nilai pasar terbesar kedua di dunia, Singapore Airlines Ltd (SIA), mencatat penurunan laba sebesar 49 persen pada kuartal III-2011. Tingginya biaya bahan bakar dan kompetisi yang tinggi dari maskapai lainnya yang memberikan diskon menjadi penyebabnya.

Berdasarkan laporan manajemen perusahaan, pendapatan bersih maskapai turun menjadi 194 juta dollar Singapura dalam waktu tiga bulan yang berakhir pada 30 September. Pada periode yang sama tahun 2010, maskapai sempat mencatat pendapatan bersih sebesar 380 juta dollar Singapura. Namun demikian, catatan pendapatan yang diraih Singapore Airlines itu masih lebih tinggi dari taksiran Bloomberg sebesar 177 dollar Singapura.

Masih menurut pihak manajemen, pemesanan awal para penumpang menunjukkan tanda-tanda kelemahan, khususnya di Eropa. Ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat pun menurunkan permintaan. Oleh sebab itu, sebagai upaya bertahan dalam persaingan, maskapai ini pun segera akan mengoperasikan anak perusahaannya, Scoot yang Itu merupakan maskapai berbiaya rendah yang ditujukan untuk penerbangan jarak jauh.

Scoot berbeda dengan maskapai Tiger Airways yang juga dipunyai Singapore Airlines, yang diperuntukkan untuk penerbangan jarak pendek. "Jumlah penumpang telah membuat (laba) Singapore Airlines turun. Dan, pasar sungguh ingin melihat adanya kestabilan," ujar K Ajith, analis UOB-Kay Hian Holdings Ltd (UOBK) di Singapura, Kamis (3/11/2011) waktu setempat.

Ia pun mengatakan, jumlah penumpang premium kini semakin sedikit. Kondisi ini merupakan suatu hal yang berdampak besar bagi maskapai tersebut. Tingkat keterisian penumpang hanya 79,3 persen dari total kursi yang tersedia pada periode tersebut. Padahal, periode yang sama tahun 2010, tingkat keterisian bisa mencapai 80,3 persen. Kemudian, biaya bahan bakar telah naik 29 persen pada kuartal III, dari periode yang sama tahun 2010.

Menurut data Bloomberg, harga rata-rata bahan bakar jet mencapai 125,78 dollar AS per barrel pada kuartal tersebut di perdagangan Singapura. Sementara pada tahun sebelumnya, harga bahan bakar hanya sebesar 86,65 dollar AS. Sementara itu, saham Singapore Airlines anjlok 1,7 persen ke posisi 11,29 dollar Singapura pada penutupan perdagangan di Singapura, Kamis. Sedangkan, indeks Strait Times sendiri turun 0,9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com