MEKKAH, KOMPAS.com- Saat ini sebagian besar jemaah calon haji Indonesia menderita penyakit batuk pilek. Namun, ada pula jemaah yang menderita penyakit risiko tinggi seperti kencing manis dan hipertensi.
"Di kelompok terbang 52, jemaah yang menderita penyakit risiko tinggi sekitar 200 orang," kata dr Trisnawarman, Ketua Tim Medis Kloter 52 di Mekkah, Kamis (3/11/2011).
Jemaah haji Kloter 52 berasal dari lima provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, DKI Jakarta, Banten, dan Kalimantan Tengah.
Menurut Trisnawarman, dari keseluruhan jemaah haji Kloter 52 yang berjumlah 401 orang, yang menderita penyakit diabetes dan hipertensi sebanyak 32 orang. Ada satu orang jemaah yang menderita stress yakni Harun Bin Jember.
Jemaah asal Palembang ini sekarang dirawat di Rumah Sakit Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI). Sementara yang menderita gagal ginjal dan terpaksa harus menjalani cuci darah dua kali seminggu adalah Slamet Khaerudin. Dia adalah jemaah asal Tangerang.
Untuk jemaah haji yang dirawat di rumah sakit tidak akan pergi ke Padang Arafah untuk wukuf. "Wukuf mereka oleh petugas dari Kementerian Agama yang pernah naik haji," jelas dr Trisnawarman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.