Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran: "Arab Spring" Kekalahan AS

Kompas.com - 03/11/2011, 08:23 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com — Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast, mengatakan, aksi perlawanan rakyat di Timur Tengah dan Afrika Utara atau yang lebih dikenal sebagai Arab Spring merupakan kekalahan bagi Amerika Serikat, demikian laporan stasiun Press TV, Rabu (2/11/2011).

Amerika Serikat kehilangan sekutu regionalnya setelah revolusi dan aksi perlawanan di seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara, kata Mehmanparast.

"Amerika kebingungan dan keheranan dalam keputusan dan perilaku mereka dalam menghadapi revolusi regional," kata Mehmanparast.

Ia merujuk kepada tuduhan AS baru-baru ini mengenai keterlibatan Teheran dalam rencana teror guna membunuh utusan Arab Saudi dan upaya seperti itu ditujukan untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari gelombang perlawanan rakyat di wilayah tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran itu menyatakan, mayoritas warga Amerika takkan menerima skenario palsu Washington terhadap Republik Islam tersebut, kata media satelit Press TV.

Pada Oktober, Amerikat Serikat menyatakan Republik Islam Iran terlibat dalam merencanakan dan mendorong kegiatan teror di luar negeri, termasuk rencana untuk membunuh duta besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat. Iran dengan keras telah membantah tuduhan itu.

Republik Islam tersebut juga menuntut permintaan maaf resmi dari Amerika Serikat berkaitan dengan tuduhan anti-Iran dan pemberitaan palsu media yang menyatakan bahwa Teheran berencana membunuh duta besar Arab Saudi untuk Washington.

Dalam surat terakhir kepada Pemerintah AS, Iran bersikeras bahwa pihak berwenang Amerika harus meminta maaf kepada pemerintah dan rakyat Iran karena telah melontarkan tuduhan palsu yang terhadap Teheran tentang pelanggaran norma dan peraturan internasional.

Surat tersebut telah diserahkan ke Kedutaan Besar Swiss di Teheran yang mewakili kepentingan AS di Iran sejak Teheran dan Washington memutuskan hubungan diplomatik tahun 1980.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com