Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Haji Bawa Oleh-oleh Enggak Ya?

Kompas.com - 03/11/2011, 03:24 WIB

Oleh Rifki Feriandi
rifkidikompas

“Oleh-oleh hajinya apa?”

Pertanyaan di atas adalah pertanyaan standar yang diajukan kepada orang yang pergi haji.Sebelum berangkat ke tanah suci, saya dan istri sudah mempunyai kesepakatan bahwa naik haji untuk beribadah. Karenanya, tradisi yang membebani kami, baik moril maupun materil, tidak kami lakukan, dan kami siap menanggung konsekuensinya. Demikian pula dengan oleh-oleh.
 
Terus terang, kami tidak mempersiapkan secara detail membeli apa untuk siapa sewaktu berangkat haji. Saya hanya menargetkan keluarga dan tetangga atau relasi terdekat saja. Karena targetnya minimalis, saya tidak terlalu memikirkan berapa kilo harus beli kacang Arab, kurma Arab, kismis dan lain-lainnya. Saya juga bisa sedikit flexible dengan apa yang akan dibeli, tidak melulu oleh-oleh kacang-kurma yang sudah jadi tradisi, tetapi bentuk lain seperti mukena, kaligrafi atau sajadah.

Itulah yang terjadi saat membeli oleh-oleh khas haji di sekitar masjid Quba. Saya tidak terlalu panik memborong oleh-oleh. Karenanya saya tidak terlalu dipusingkan setelahnya, bagaimana mengirimkan oleh-oleh itu ke tanah air, berapa ongkosnya dan lain-lain.

Saya pernah melihat rekan haji saya membeli kurma dan oleh-oleh lain di dekat masjid Quba satu trolley penuh. Silakan saja bagi yang mampu. Konsekuensinya, harus siap-siap repot mengatur pembelian dan pengiriman, tapi jangan sampai mengurangi kekhusyukan beribadah.

Ada pula jamaah yang cukup praktis dengan membeli oleh-oleh tradisi seperti itu di tanah air. Seperti jamak diketahui, oleh-oleh haji seperti kurma, kacang, kismis bahkan sajadah, kopiah dan lain-lain bisa dibeli di beberapa pusat penjualan peralatan haji, seperti di Tanah Abang Jakarta dan Pasar Baru Bandung.

Saya paham jika ada keinginan membeli oleh-oleh untuk mereka yang dianggap dekat. Tapi dekatnya sejauh mana? Hanya keluarga besar atau termasuk teman arisan, pengajian RT dan para tetangga?

Saya pikir para calon haji dan calon hajah lebih tahu apa yang terbaik bagi keluarganya. Asal jangan sampai konsentrasi ibadah terganggu dengan masalah seperti ini. Asal jangan sampai juga keputusan yang diambil hanya karena ingin memuaskan semua orang, karena itu kan gak bisa. Baik atau jelek, suara sumbang pasti ada.

http://kom.ps/bCwO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com