Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zuma: Libya Tak Nyaman Setelah Khadafy

Kompas.com - 02/11/2011, 15:23 WIB

CAPE TOWN, KOMPAS.com Ada rasa tak nyaman mengenai masa depan Libya setelah terbunuhnya Moammar Khadafy. Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma menyampaikan hal itu, Selasa (1/11/2011) dalam pertemuan bisnis di Cape Town.

Khadafy dibunuh setelah ditangkap di dekat kota kelahirannya, Sirte, pada 20 Oktober lalu. Menurut Zuma, akan lebih baik bagi rakyat Libya seandainya Khadafy ditangkap dan diadili sehingga pertanyaan soal bagaimana ia telah memerintah negeri itu selama 42 tahun dapat terjawab. "Di dunia hak asasi manusia saat ini, ada pengadilan untuk mengadili mereka yang melakukan kejahatan tertentu," kata Zuma. "Orang yang memburu mereka semestinya menangkap ... Sayangnya, dia dibunuh," tambah Zuma.

Zuma mengatakan, dia mulanya berharap Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya akan "menyatukan negeri tersebut".

Khadafy telah menanggapi aksi perlawanan di Libya dengan cara tertentu yang justru merugikan dia sendiri. "Bahkan saat keadaan bertambah parah, ia tampaknya mengira masih dapat mempertahankan sistemnya," kata Zuma.

Itu adalah kali kedua bagi Zuma menyampaikan penyesalannya bahwa Khadafy dibunuh dan bukan diadili. Zuma mengatakan, segera setelah kematian Khadafy, bahwa semestinya pemimpin Libya itu tidak dibunuh, tetapi ditangkap dan diadili di Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

Presiden Afrika Selatan tersebut juga mengatakan, negaranya siap membantu Libya pasca-Khadafy. "Marilah kita meletakkan peristiwa seputar kematian Khadafy di belakang kita. Kepedulian kami adalah tercapainya perdamaian. Afrika Selatan siap membantu dengan segala cara," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com