Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Media yang Tidak Jujur

Kompas.com - 30/10/2011, 02:10 WIB

Teheran, Kompas - Pada saat insan pers perwakilan dari 40 negara berkumpul di Teheran, Iran, untuk mengadakan pertemuan, masyarakat diimbau agar berhati-hati terhadap media massa yang tidak jujur dan menjadi alat propaganda anti-Islam.

”Jadikan media massa yang menyuarakan kebenaran, tidak menyebarkan kebencian dan fitnah, sebagai media keluarga kita,” kata Ayatollah Jannati, khatib shalat Jumat di masjid Universitas Tehran, Jumat (28/10).

Wartawan Kompas M Nasir melaporkan dari Teheran, sekitar 120 insan pers dari 40 negara sedang shalat Jumat di masjid tersebut. Mereka adalah pemimpin redaksi, editor, wartawan, dan sebagian pemilik usaha penerbitan.

Mereka akan mengikuti Pertemuan Persatuan Pers Dunia Islam yang berlangsung Sabtu (29/10). Pertemuan dan pembentukan organisasi Pers Dunia Islam yang diprakarsai Pemerintah Iran itu semula akan diselenggarakan pada 25 Oktober, tetapi kemudian dijadwal ulang dan dilaksanakan Sabtu.

Para pemimpin redaksi surat kabar, majalah, kantor berita, media online, dan televisi dari 40 negara sudah berdatangan di Teheran. Dari Indonesia sudah hadir Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia Pusat Margiono, Pemimpin Redaksi Rakyat Merdeka Online Teguh Santosa, dan Pemimpin Redaksi Republika Nasihin Masha.

Peserta lainnya datang dari Mesir, Afganistan, Turki, Uganda, Rusia, Nigeria, Lituania, Yaman, Palestina, Kanada, Inggris, Afrika Selatan, Suriah, Kuba, Pakistan, Etiopia, Sri Lanka, Malaysia, Thailand, Lebanon, Tajikistan, Irak, dan Libya.

Menurut M Jafar Mohammadzadeh, Wakil Bidang Pers dan Informasi Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran, pembentukan organisasi dan pertemuan pertama ini bertujuan untuk menggalang kerja sama media Islam, menghadapi apa yang mereka sebut sebagai propaganda anti-Islam.

Organisasi yang beranggotakan wartawan, editor, serta para pengelola media Islam dan media umum di negara-negara berpenduduk Muslim ini diharapkan bisa meningkatkan kerja sama secara berkelanjutan. Pertemuan berikutnya bisa diselenggarakan di negara-negara lainnya, termasuk Indonesia.

”Silakan Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan seperti ini,” kata Dr MJ Aghajari, Direktur Jenderal Departemen Media Asing Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran.

Selain pertemuan, diselenggarakan juga pameran media cetak, kantor berita, dan online di Ruang Imam Khamaini Grand. Pameran diikuti 600 penerbitan dan media dari berbagai belahan dunia. Pameran yang dibuka Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran Mohammad Hosseini ini bertema ”Jihad Ekonomi dan Kemurnian Media”.

Sambil menunggu waktu pertemuan berlangsung, para peserta dari luar negeri dan beberapa dari Iran diajak meninjau kesuksesan Iran dalam membangun sarana pendidikan dan ilmu pengetahuan, seperti perpustakaan nasional di Teheran dan Qom, Pusat Komputer Noor yang banyak memproduksi perangkat lunak tentang dunia Islam, serta Al Quran yang diterjemahkan dalam beberapa bahasa, termasuk Indonesia (masih dalam proses).

Delegasi juga diajak berdiskusi tentang penyelenggaraan media dengan pimpinan media kelompok IRNA, IRIB, harian Etelaat, dan Iran Daily.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com