Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Pemerintah Tak Sentuh Warga Papua

Kompas.com - 29/10/2011, 13:33 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI Komisi I, Paskalis Kosay menyatakan selama ini kebijakan dan program pemerintah tak sampai kepada rakyat Papua.

Ia menyatakan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) boleh saja menyatakan Papua selalu ada di hatinya. Namun, Presiden tak mengetahui bahwa, semua program termasuk kebijakan yang sesuai dengan Undang-Undang Otonomi Khusus di Papua tidak dirasakan semua warga.

"Kebijakan beliau (Presiden RI) sangat konsisten dengan Undang-Undang Otonomi Khusus. Tapi terus terang implementasi kebijakan negara dan presiden tidak maksimal di implementasikan di lapangan. Masyarakat di daerah-daerah terpencil mana merasakan itu?" ujar Paskalis dalam diskusi "Papua, Konflik Tak Kunjung Usai" di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (29/10 /2011).

Ia mengaku tak tahu, siapa yang harus disalahkan hingga bantuan dan program pemerintah tak bisa dirasakan rakyat Papua. Dikatakannya, pemerintah daerah dan pusat kurang berkoordinasi untuk mensejahterakan masyarakat Papua.

"Saya tidak tahu ini sebenarnya kesalahan siapa, di daerah atau pusat. Aparat daerah jalan dengan pemahamannya sendiri. Sementara Pemerintah pusat juga tidak mau tahu kondisi di daerah," jelasnya.

"Akibat dari itu kebijakan dan program mulus apa pun yang diinginkan Presiden kita belum tentu dalam realitanya begitu. Di lapangan ada gejolak sana sini," sambungnya.

Menjawab pertanyaan itu, Staf Khusus Presiden untuk Otonomi Daerah, Velix Wanggai mengungkapkan Presiden SBY selama ini selalu mengedepankan pendekatan terhadap masyarakat Papua dengan meningkatkan kesejahteraan.

Oleh karena itu, lanjut Velix, Pemerintah hingga hari ini, tuturnya, masih terus mengusahakan untuk menyejahterakan masyarakat Papua.

"Presiden dan pemerintah tidak tutup mata. Sejak 2006 Pak SBY ke Merauke, dan ke tempat-tempat lain di Papua. memang ada simpul-simpul yang belum efektif tapi tidak semua lapisan. Ini akan dijadikan evaluasi," ujar Velix.

Menurutnya Presiden ingin agar kesejahteraan Papua bukan hanya untuk warga di perkotaan, tapi juga di wilayah terpencil yang susah dijangkau selama ini.

"Di mata Presiden, pendekatan kesejahteraan, jadi pilihan. Tidak hanya di kota, tapi juga di kampung-kampung Sehingga pembangunan di perkampungan juga lebih maju," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Nasional
    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Nasional
    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    Nasional
    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Nasional
    Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

    Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

    Nasional
    Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

    Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

    Nasional
    Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

    Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

    Nasional
    Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

    Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

    Nasional
    PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

    PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

    Nasional
    Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

    Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

    Nasional
    Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

    Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com