Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICC Lakukan Kontak dengan Saif Khadafy

Kompas.com - 29/10/2011, 07:55 WIB

"Ada empat atau lima versi berbeda mengenai bagaimana ia tewas," katanya. "Harus dilakukan penyelidikan mengenai apa yang kita lihat kemarin," tambah juru bicara itu.

Ada tanda tanya yang belum terjawab seputar kematian Khadafy -- rekaman gambar ponsel tampaknya menunjukkan ia ditangkap dalam keadaan berdarah-darah namun masih hidup dan kemudian dibunuh oleh para penangkapnya.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov juga menyerukan penyelidikan internasional atas kematian pemimpin kawakan Libya itu.

"Gambar yang kami lihat di televisi menunjukkan bahwa ia ditahan ketika terluka, dan kemudian, ketika sudah menjadi tahanan, ia dibunuh," katanya, Jumat (21/10/2011), dalam wawancara yang disiarkan langsung di radio.

Lavrov mendesak penyelidikan internasional atas pembunuhan itu dan menambahkan, Rusia "yakin penyelidikan semacam itu akan dilakukan".

Para pejabat Dewan Transisi Nasional (NTC) mengatakan, Muamar Khadafy tewas selama pertempuran untuk menguasai kota tempat asalnya, Sirte, pada Kamis (20/10).

Namun, beberapa negara besar Barat yang mendukung pemberontak Libya menguasai Tripoli dua bulan lalu mengatakan, mereka masih mencari konfirmasi mengenai kebenaran berita itu.

Khadafy menjadi buronan sejak NTC menguasai ibu kota Libya, Tripoli, pada Agustus, dan ia berhasil menghindari penangkapan meski pasukan NTC memperoleh sejumlah petunjuk mengenai lokasinya.

Ia berulang kali melontarkan janji-janji untuk melanjutkan perang, ketika semakin banyak negara mengakui NTC sebagai pemerintah yang berkuasa di Libya. Khadafy (68), pemimpin terlama di dunia Arab dan telah berkuasa selama empat dasawarsa, bersikeras akan tetap berkuasa meski ditentang banyak pihak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com