Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS-Korsel Tingkatkan Kesiapan Hadapi Korut

Kompas.com - 28/10/2011, 13:58 WIB

SEOUL, KOMPAS.com — Menteri Pertahanan AS dan Korea Selatan, Jumat (28/10/2011), berjanji untuk meningkatkan kesiapan tempur dalam menghadapi serangan Korea Utara setelah dua insiden mematikan tahun lalu. Keduanya mengatakan, agresi "tidak dapat ditoleransi".

Leon Panetta dari AS dan rekannya, Kim Kwan-jin dari Korsel, juga menggambarkan, program pengayaan uranium Korut yang terungkap pada November lalu sebagai "ancaman besar" yang memungkinkan negara itu maju ke langkah kedua dalam mengembangkan senjata atom. Kim mengatakan, ada kemungkinan sangat tinggi bagi provokasi lebih lanjut tahun depan saat rezim Pyongyang melakukan rencana suksesi kepemimpinan. Kedua menteri pertahanan itu membuat komitmen dalam pernyataan bersama yang disampaikan pada akhir pembicaraan.

Hubungan antarkedua Korea telah tegang sejak Seoul menuduh tetangganya itu menorpedo sebuah kapal perang Korsel pada Maret 2010 di dekat perbatasan Laut Kuning yang menyebabkan hilangnya 46 nyawa. Korut membantah telah menenggelamkan kapal itu, tetapi menembaki sebuah pulau perbatasan pada November lalu, yang menewaskan empat warga Korea Selatan, termasuk warga sipil.

"Pyongyang telah menunjukkan kesiapannya untuk melakukan provokasi yang mengorbankan nyawa orang tak bersalah," kata Panetta dalam konferensi pers pada akhir kunjungan tiga harinya. Ia juga menyatakan komitmen penuh untuk membela Korsel dan sekutu Asia lainnya. Menteri pertahanan AS itu mengatakan, jumlah pasukan AS di Korsel tidak akan berkurang dari 28.500 saat ini meskipun ada pemotongan anggaran di Pentagon.

Kedua menteri dalam pernyataan mereka mengatakan akan memajukan kemampuan kesiapan gabungan di pulau-pulau dan daerah lain di dekat perbatasan Laut Kuning yang disengketakan, yang sering jadi sumbu konflik. Setiap "agresi Korea Utara atau provokasi tidak bisa ditoleransi", tegas mereka.

"Tahun depan, saya percaya Korut melakukan provokasi lebih lanjut kemungkinannya sangat tinggi," kata Kim seraya mengingatkan bahwa tahun depan negara tetangganya punya dua peristiwa penting, yaitu ulang tahun ke-100 pendiri Korut, Kim Il Sung, dan proses suksesi.

Panetta dan Kim juga mendesak Korut untuk "menunjukkan niat tulus ke arah perlucutan senjata nuklir melalui tindakan konkrit". Keduanya menegaskan kembali kondisi yang ditetapkan oleh AS dan sekutu-sekutunya sebelum perundingan enam negara tentang pelucutan senjata nuklir bisa dilanjutkan. Korut keluar dari perundingan enam negara pada April 2009, sebulan sebelum melakukan tes kedua senjata atomnya. Sejak itu berulang kali dikatakan, negara itu ingin kembali tanpa prasyarat ke perundingan, yang mencakup kedua Korea, AS, China, Rusia, dan Jepang.

Washington dan sekutunya mengatakan, Pyongyang terlebih dahulu harus mengambil langkah-langkah untuk menunjukkan kesungguhannya, seperti menghentikan program pengayaan uranium. Terkait rincian langkah-langkah yang diperlukan, Panetta mengatakan, Korut harus menghentikan pengujian dan pengembangan senjata, menghentikan aktivitas pengayaan, serta mengizinkan kembali inspektur nuklir PBB.

Panetta, Kamis, telah menyatakan skeptisisme tentang hasil pembicaraan yang diadakan antara AS dan Korut di Geneva minggu ini, yang ditujukan pada pengaturan persyaratan bagi dimulainya kembali forum enam negara itu. "Kata skeptisisme tepat saat ini untuk apa yang mungkin atau tidak mungkin terjadi dalam diskusi-diskusi itu," katanya kepada wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com