Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas Raih Kusala Swadaya 2011

Kompas.com - 27/10/2011, 12:39 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Harian Kompas meraih penghargaan Kusala Swadaya 2011 untuk kategori Rekognisi Media Massa. Penghargaan Kusala Swadaya 2011 diserahkan oleh Direktur Lembaga Studi Pers dan Pembangunan (LSPP) Ignatius Haryanto, kepada Wakil Pemimpin Redaksi Kompas Trias Kuncahyono, di Jakarta, Kamis (27/10/2011).

Kompas terpilih dari 18 nominator media massa nasional, daerah, dan berbahasa Inggris. Selain Kompas, penghargaan Kusala Swadaya diberikan untuk koran daerah Bali Pos.

Kusala Swadaya diselenggarakan oleh Yayasan Bina Swadaya. Dewan Juri antara lain praktisi usaha Sandiaga S Uno, penulis Arswendo Atmilowoto, Direktur Eksekutif Bina Desa Dwi Astuti, budayawan Mohammad Sobary, dan Ketua The Institute for Ecosoc Rights Sri Palupi.

Ignatius mengemukakan, harian Kompas hampir setiap hari mengangkat kewirausahaan sosial masyarakat dalam rubriknya di halaman 16. Hari menilai, topik keswadayaan masyarakat hingga kini belum terlalu diperhatikan oleh media massa.

"Berita keswadayaan lebih banyak omongan pejabat, tapi kisah-kisah sesungguhnya dari masyarakat yang berdaya dan berinisiatif masih sedikit," ujarnya.

Pihaknya berharap semakin banyak media-media lain yang mengangkat keswadayaan masyarakat. Selain kategori media massa, Kusala Swadaya juga diberikan untuk kategori pelaku, pendamping, dan kelompok wirausaha sosial.

Rintisan TKI

Penerima penghargaan pelaku wirausaha sosial, yakni Berti Sarova yang memelopori pasar rintisan mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Lampung. Pemenang kategori pendamping lelompok swadaya masyarakat adalah Dwi Haenri Srah Prasadja, pendamping yang mereplikasikan kegiatan keuangan mikro ala Grameen Bank di dua kecamatan itu.

Adapun penghargaan bagi kelompok wirausaha sosial diberikan kepada dua kelompok, yakni Kelompok Perempuan Nelayan Puspita Bahari di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang mengatasi kekumuhan di perkampungan nelayan. Selain itu, Kelompok Sumber Sira di Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang berkontribusi menyediakan air bersih, mengurangi penyakit, dan meningkatkan perekonomian.

Kusala Swadaya tahun ini merupakan kedua kalinya. Sebelumnya, Kusala Swadaya diadakan pada tahun 2007. Sri Palupi mengemukakan, di tengah koprusi yang bergolak dan keadilan sosial yg tergerus, masih banyak sosok pejuang Indonesia yang merawat dan mempertahankan bahwa Indonesia punya masa depan.

Sandiaga Uno mengemukakan, kearifan lokal dan kelompok ini perlu didorong untuk menghasilkan Indonesia yang lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com