Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

140 Personel Polisi Diberangkatkan ke Sudan

Kompas.com - 27/10/2011, 09:07 WIB
Maria Natalia

Penulis

 JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polisi RI Jenderal Timur Pradopo pagi ini, Kamis (27/10/2011), membuka upacara pemberangkatan satuan tugas FPU Indonesia IV Garuda Bhayangkara 2011 berjumlah 140 personel.

Pengiriman pasukan ini dilakukan dalam rangka Misi Perdamaian PBB di Darfur-Sudan. 100 personel dikerahkan sebagai pasukan inti, sedangkan 40 personel lainnya sebagai pasukan pendukung.

Hadir dalam acara pelepasan tersebut, para pejabat tinggi Polri dan Duta Besar Sudan untuk Indonesia. "Pengiriman pasukan ini adalah wujud kerja sama PBB dan Uni Afrika untuk mendukung perjanjian-perjanjian untuk mencegah luasnya konflik bersenjata dan menciptakan perdamaian di Sudan," kata Jenderal Timur saat memberikan sambutannya di Gedung Barhakam Mabes Polri, Jakarta.

Pasukan Polri ini, kata Timur, bertugas untuk mengamankan aset-aset PBB di Sudan. Selain itu memberikan perlindungan bagi para pengungsi di Sudan dan officer police beserta PBB di daerah tersebut.

Ia memperingatkan agar para pasukan berhati-hati karena saat ini kondisi Darfur, Sudan masih kurang kondusif setelah adanya referendum Sudan selatan dan Abyei.

Pasukan ini merupakan pasukan kloter IV yang diberangkatkan kepolisian RI. Perseteruan menurutnya masih terjadi secara sporadis antara kelompok milisi propemerintah dan gerilyawan pemberontak

"Mereka satu tahun di sana. Ini misi perdamaian, semoga pasukan kita bisa membantu mengamankan," lanjutnya. "Ini adalah bentuk kepercayaan PBB terhadap kepolisian Indonesia. Oleh karena itu, personel yang dipilih adalah anggota kepolisian yang dipilih di antara yang terbaik."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com