Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Baru Rajai Promosi Indonesia

Kompas.com - 25/10/2011, 16:13 WIB
Sherly Lunardi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jika beberapa dekade lalu publik mudah tertarik dengan iklan yang diedarkan lewat selebaran, billboard, kemudian telah beralih ke media elektonik, tampaknya kedua jenis media tersebut semakin tenggelam eksistensisnya karena digital media semakin merajai dan telah menjadi tren di sejumlah kalangan masyarakat.

Animo publik yang tinggi akan era digital media ternyata turut disadari banyak pengusaha untuk memanfaatkan sebagai peluang dalam mempromosikan produk dan jasa. Dengan menduduki peringkat kedua terbesar pengguna Facebook dan peringkat ketiga pengguna Twitter di dunia, masyarakat Indonesia dijadikan pangsa pasar yang tepat untuk menerima penawaran sejumlah iklan lewat media sosial.

"Siapa, di mana, bagaimana adalah pertanyaan yang semakin banyak dilontarkan publik tentang produk dan jasa lewat media sosial," tutur Kym Penhall, President of Ipsos ASI Asia Pasific, dalam jumpa pers "Memperkenalkan Ipsos di Indonesia sebagai perusahaan riset pemasaran dengan perangkat riset unik untuk menghitung dampak suatu merek" di Jakarta, Selasa (25/10/2011).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Ipsos Indonesia Mark Hutchinson mengungkapkan, efektivitas sebuah iklan tidak hanya tergantung dari usaha riset pemasaran, tetapi juga harus didasarkan dari beberapa aspek yang berasal dari kreativitas iklan yang dibuat itu senderi. "Unik, relevan, dan simpel adalah kunci keefektifan sebuah iklan," ujarnya.

Menurut dia, para pembuat iklan harus lebih memperhatikan aspek penjelasan nama brand itu sendiri. Hal itu diungkapkan karena saat ini banyak iklan yang kurang memperhatikan letak yang tepat untuk mencantumkan nama brand sehingga dampaknya tidak tercapainya penyampaian pesan iklan yang dimaksud kepada khalayak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com