Iran: Selamat Atas Kebebasan Libya

TEHERAN, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi, dalam pesan yang ditujukan kepada Kepala Dewan Transisi Nasional Libya Mustafa Abdul Jalil, mengucapkan selamat kepada bangsa Libya atas kemenangan dan pembebasan penuh negaranya.

Menurut Tim Berita Senin Malam IRNA, Selasa (25/10/2011), Kepala Kantor Media dan Informasi Kementerian Luar Negeri Iran, Salehi dikutip dalam pesan itu mengatakan, "Kemenangan Revolusi Libya diraih berkat karunia Allah dan perlawanan terpuji para pemuda Muslim revolusioner bangsa Libya."

Dia juga menyatakan harapan bahwa searah dengan awal era politik baru di tanah Libya, akan memuluskan pembentukan pemerintah nasional yang stabil, dan sistem politik yang didasarkan pada demokrasi, bebas dari campur tangan dan pengaruh dari setiap kekuatan asing.

Menlu Iran dalam pesannya juga berharap kerja sama dengan kepala Dewan Transisi Nasional Libya dalam menjelaskan nasib Imam Mousa Sadr dan teman-temannya, dan menemukan tempat di mana mereka disembyunyikan.

Salehi dalam akhir pesannya mengumumkan bahwa Republik Islam Iran siap untuk membantu bangsa Libya dalam setiap bidang yang mungkin.

Sadr, pendiri Gerakan Amal Lebanon, adalah seorang ulama Syiah yang populer dan sangat dihormati bangsa Lebanon keturunan Iran, yang menghilang pada 31 Agustus 1978 saat mengunjungi Libya.

Sadr dijadwalkan bertemu dengan para pejabat dari pemerintah Moammar Khadafy bersama dengan dua temannya, Mohammed Ya’qoub dan Abbas Badreddin. Keyakinan yang berkembang di Lebanon bahwa ulama Syiah itu diculik atas perintah pejabat senior Libya.

Pada tahun 2008, Beirut mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Khadafy atas hilangnya Sadr.