Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fernandez Terpilih Kembali

Kompas.com - 25/10/2011, 06:07 WIB

Buenos Aires, Senin - Presiden kiri-tengah Argentina, Cristina Fernandez de Kirchner, terpilih kembali dalam sebuah kemenangan telak pada pemilu hari Minggu (23/10). Para pemilih menganggap kebijakan-kebijakannya yang tidak konvensional justru memajukan ekonomi negara.

”Saya perempuan pertama yang terpilih kembali menjadi presiden. Saya tidak menginginkan apa pun lagi,” kata politisi itu dalam pidato emosional di Buenos Aires setelah hasil sementara memberinya kemenangan telak.

Dengan suara dari 96 persen TPS, Fernandez mendapat hampir 54 persen suara dengan unggul 36 poin persen dari saingan terdekatnya, kandidat sosialis Hermes Binner.

Tak ada pemimpin Argentina yang memenangi begitu banyak suara sejak Jenderal Juan Domingo Peron terpilih untuk ketiga kalinya dengan 62 persen tahun 1973.

Ribuan orang yang melambai- lambaikan bendera memadati alun-alun Plaza de Mayo untuk menyaksikan di layar TV raksasa saat Fernandez berbicara dari sebuah hotel. Dia kemudian muncul di alun-alun itu, memberi pidato kemenangan kedua.

”Kalau salah seorang dari kita mengatakan hal ini adalah mungkin dua tahun lalu, mereka akan mengatakan kita gila,” kata Fernandez (58) dengan mata berkaca-kaca kepada ribuan pendukung yang memadati alun-alun yang terletak di depan istana kepresidenan di Buenos Aires.

”Ada banyak yang harus kita lakukan, tetapi kalau orang telah melihat negeri ini sebelum 2003, mereka menyadari betapa banyak kemajuan yang telah kita buat,” kata Fernandez dalam pidato yang penuh dengan referensi kepada almarhum suami dan presiden pendahulunya, Nestor Kirchner, yang memerintah tahun 2003 sampai 2007.

Ketika Kirchner meninggal karena serangan jantung setahun lalu, banyak yang mengira itu adalah akhir dari gabungan intervensi negara, anggaran belanja kesejahteraan yang besar, retorika nasionalis, dan perjuangan HAM yang dilakukan pasangan itu.

Namun, kematian Kirchner itu menimbulkan simpati yang membanjir bagi seorang perempuan yang tiba-tiba menjadi lebih disukai dan pengakuan peran Kirchner dalam membantu negara itu kembali bangun setelah krisis ekonomi tahun 2001/2002 yang menerjunkan jutaan orang ke kemiskinan.

Warga mendukung

Oposisi yang terpecah dan kepercayaan pemilih pada kesehatan perekonomian membantu Fernandez mengubah simpati karena ditinggal mati suami itu menjadi dukungan pemilu yang kokoh.

Dua tahun lalu, pemilih menghukum cara penanganan konflik pertaniannya yang konfrontasional dengan memberikan suara kepada anggota parlemen oposisi pada pemilu sela. Namun, para analis mengatakan, hasil hari Minggu itu akan membantunya mendapatkan kembali mayoritas tipis di Kongres.

Bergaya glamour dan dikenal karena lidahnya yang tajam, Fernandez telah memperlihatkan gaya yang lebih bermufakat, berupaya memperbaiki hubungan dengan sektor-sektor kunci, seperti industri dan pertanian.

Namun, para ahli mengatakan, kunci keberhasilannya terletak pada membaiknya keadaan perekonomian.

”Penjelasan kemenangannya adalah sederhana,” kata ahli sosiologi, Jorge Giacobbe, kepada kantor berita Agence France Presse. ”Enam puluh persen orang Argentina hidup membaik. Dan setengah dari 40 persen yang hidup tidak terlalu baik adalah kaum Peronis.”

Dia memerlukan hanya 40 persen untuk menang kalau saingan terdekatnya tertinggal 10 poin, atau 45 persen untuk menang mutlak.

Perbedaan antara dia dan saingan utamanya adalah ”historis”, menurut analis Rosendo Fraga dari New Majority.

Laporan media mengatakan, Fernandez juga telah mendapatkan kembali kontrol Kongres, di mana 130 kursi diperebutkan dan tetap menguasai Senat, di mana 24 kursi diperebutkan.

Fernandez memilih menteri ekonomi, Amado Boudou, yang berusia 48 tahun sebagai cawapresnya dan orang yang mungkin menjadi penerusnya.

Bersama mereka telah memperjuangkan sebuah solusi Argentina bagi negara-negara yang menghadapi krisis utang: menasionalisasi pensiun swasta dan menggunakan cadangan bank sentral untuk meningkatkan belanja pemerintah bukannya menerapkan langkah pengetatan. Tahun 2008, pada puncak krisis finansial global, Fernandez mengejutkan pasar finansial dengan menasionalisasi pensiun swasta.

Para analis mengatakan Fernandez tak akan mengubah arah kebijakannya, kecuali bila dipaksa oleh melambatnya pertumbuhan di Brasil dan menurunnya harga ekspor kedelai Argentina. Mendapatkan kembali mayoritas di Kongres bisa memperkuat posisinya.

(Reuters/AP/AFP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com