Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina Serang Pemberontak dari Udara

Kompas.com - 24/10/2011, 22:55 WIB
Dahono Fitrianto

Penulis

MANILA, KOMPAS.com  Angkatan Bersenjata Filipina, Senin (24/10/2011) ini, melancarkan serangan udara terhadap kubu pertahanan pasukan pemberontak di dekat kota Payao di Pulau Mindanao. Ini adalah serangan udara pertama terhadap pemberontak dalam tiga tahun terakhir.

Menurut juru bicara Angkatan Darat Filipina, Mayor Harold Cabunoc, dua pesawat serbu ringan OV-10 Bronco dikerahkan untuk mengebom beberapa sasaran di sebuah desa terpencil di dekat Payao.

"Pengeboman dimulai pukul 11.30 hari ini. Sekitar 100 bandit bersenjata berat bersembunyi di bungker-bungker dan parit pertahanan di desa itu," ungkap Cabunoc.

Serangan udara disusul tembakan artileri dari pasukan darat untuk membuka jalan sekitar 200 polisi dan pasukan komando AD memasuki kawasan persembunyian pemberontak tersebut.

Juru bicara komando militer regional di Mindanao, Letnan Kolonel Randolph Cabangbang, menambahkan, serangan ini ditujukan pada faksi sempalan pemberontak Front Pembebasan Islam Moro (MILF).

"Ini adalah serangan udara pertama sejak 2008, tetapi saya ingin menekankan bahwa yang kita kejar saat ini adalah mereka yang beroperasi di luar kendali kepemimpinan MILF," kata Cabangbang.

MILF yang berkekuatan 12.000 pasukan mengobarkan pemberontakan terhadap pemerintah pusat Filipina sejak 1970-an. Mereka menginginkan kemerdekaan Mindanao, yang mereka anggap sebagai tanah air leluhur bangsa Moro.

Namun, beberapa tahun ini, MILF melepas tuntutan kemerdekaan dan menggantinya dengan tuntutan otonomi khusus di Mindanao.

Sejak 2003, pihak MILF dan Pemerintah Filipina memulai proses perundingan damai, dan hingga saat ini masih terikat perjanjian gencatan senjata.

Keputusan pucuk pemimpin MILF itu tidak memuaskan sebagian faksi di bawahnya, yang memutuskan menyempal dan meneruskan perjuangan gerilya untuk kemerdekaan. Sejak pekan lalu, kelompok sempalan ini melancarkan serangkaian serangan terhadap warga dan tentara Filipina, yang menyebabkan 35 orang tewas.

Presiden Filipina Benigno Aquino menolak gagasan perang total untuk menumpas MILF. "Serangan hari ini secara taktis difokuskan pada kelompok-kelompok yang berada di belakang tindak kekerasan tersebut," katanya.

Aquino menyatakan telah memberi tahu pemimpin resmi MILF tentang serangan ini, dan memperingatkan agar kelompok gerilyawan lain tidak melibatkan diri dalam pertempuran terbaru ini.

Pada 2008, Angkatan Bersenjata Filipina juga melancarkan serangan udara untuk melumpuhkan para pengikut dua komandan gerilyawan, yang telah melakukan serangkaian serangan yang menewaskan 400 orang di Mindanao. (AFP/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com