BRUSSELS, KOMPAS.com — Para pemimpin Uni Eropa, Minggu (23/10/2011), menyerukan, Presiden Suriah Bashar al-Assad segera mundur saat desakan internasional terus meningkat terhadap rezimnya setelah berbulan-bulan penumpasan kekerasan terhadap demonstran.
"Presiden Bashar al-Assad harus mengundurkan diri," kata Perdana Menteri Inggris David Cameron seusai pertemuan luar biasa para pemimpin Uni Eropa di Brussels. Para pemimpin Uni Eropa siap untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut kepada Suriah jika penindasan terhadap warga sipil terus berlanjut, katanya.
Presiden AS Barack Obama mengatakan pada Kamis bahwa Assad bersikap jauh dari kehendak orang-orang Suriah. "Demi orang-orang Suriah, waktunya kini telah tiba bagi Presiden Assad untuk minggir." Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton juga mengatakan, sudah waktunya bagi pemimpin Suriah untuk mundur.
Pada 4 Oktober, Rusia dan China memveto resolusi rancangan Dewan Keamanan PBB yang mendesak rezim Suriah segera berhenti menggunakan kekerasan terhadap pengunjuk rasa atau melakukan "tindakan-tindakan yang ditargetkan".
Rancangan resolusi disponsori Perancis, Inggris, Jerman, dan Portugal, didukung sembilan dari 15 anggota Dewan Keamanan. Empat negara lainnya, yaitu Brasil, India, Afrika Selatan, dan Lebanon bersikap abstain.
Presiden Assad mengatakan pada akhir Agustus bahwa Washington dan mitra-mitranya di Eropa yang menghambat perubahan politik di Suriah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.