Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesta Demokrasi Tunisia

Kompas.com - 24/10/2011, 04:27 WIB

tunis, minggu - Rakyat Tunisia, Minggu (23/10), memenuhi tempat-tempat pemungutan suara untuk mengikuti pemilihan umum pertama sejak kejatuhan rezim Presiden Zine el-Abidine Ben Ali. Pemilu ini adalah pesta demokrasi tulen yang pertama digelar di Tunisia sejak negara itu merdeka.

Proses pemilu untuk memilih anggota majelis nasional, yang akan menunjuk pemerintahan baru dan membuat konstitusi baru Tunisia, ini berjalan aman dan lancar. Rakyat Tunisia terlihat sangat gembira bisa menentukan sendiri pilihan mereka.

”Ini untuk pertama kali dalam hidup saya benar-benar memilih dalam pemilu. Ini sesuatu yang sangat luar biasa,” tutur Turkane Seklani (37) yang mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) di dekat SMA Bourguiba, Tunis.

Ahmed Radali, pemilih di TPS di Ettadhamen—kawasan miskin di pinggiran kota Tunis—tampak tersenyum lebar setelah keluar dari bilik suara, sambil menunjukkan jari telunjuk kirinya yang berwarna biru terkena tinta permanen tanda ia telah menggunakan hak pilihnya.

”Saya sangat bahagia. Hari ini, tak ada orang yang menodongkan senapan ke pelipis, atau menendang rusuk,” ucap Radali mengacu pada praktik intimidasi pemilih dalam pemilu di era Ben Ali.

Tunisia memang bukan baru kali ini menggelar pemilu. Namun, pemilu-pemilu di era sebelumnya selalu dipenuhi kecurangan dan hasilnya diatur sedemikian rupa sehingga praktis Tunisia selalu berada di bawah kekuasaan satu partai politik sejak merdeka dari penjajahan Perancis pada 1956.

Sembilan bulan lalu, kekuasaan absolut di Tunisia berakhir setelah revolusi rakyat berhasil menumbangkan Presiden Ben Ali yang sudah berkuasa selama 23 tahun. Revolusi rakyat Tunisia ini lalu menyulut gerakan serupa di hampir seluruh bagian Timur Tengah dan Afrika Utara, dalam peristiwa bersejarah yang kemudian dijuluki ”Musim Semi Arab”.

Perdana Menteri Inggris David Cameron berkomentar, dengan menggelar pemilu hari Minggu, Tunisia kembali menjadi pelopor demokrasi di Timur Tengah dan Afrika Utara. Mesir baru akan melaksanakan pemilu pertama bulan depan, sementara Libya yang baru saja kehilangan diktatornya, Moammar Khadafy, baru akan menggelar pemilu paling cepat tahun depan.

Islam moderat

Dalam pemilu di Tunisia, partai beraliran Islam moderat, Ennahda, diperkirakan akan menang. Rachid Ghannouchi, pemimpin partai Ennahda yang baru saja pulang setelah menjalani pengasingan di Inggris, mengatakan, ini adalah hari bersejarah. ”Tunisia lahir hari ini. Musim Semi Arab lahir hari ini,” ujar dia setelah memberikan suara bersama keluarganya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com