Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Kematian Khadafy

Kompas.com - 24/10/2011, 04:23 WIB

Hingga hari Minggu (23/10) masih belum terungkap bagaimana jalannya peristiwa yang berujung pada kematian mantan orang kuat Libya, Moammar Khadafy.

Tim dokter yang mengotopsi jasad Khadafy baru bisa memastikan bahwa penyebab kematiannya adalah luka tembak di kepala. Bagaimana luka itu bisa muncul belum diketahui.

   Dr Othman al-Zintani, kepala tim patologi forensik yang mengotopsi jenazah Khadafy, menolak memberikan detail lebih lanjut dengan alasan ia belum menyampaikan laporan resmi kepada Jaksa Agung Libya tentang hasil otopsi itu.

Kematian Khadafy masih menjadi misteri karena rekaman video yang menggambarkan detik-detik penangkapannya memperlihatkan mantan ”Raja Diraja Afrika” itu masih hidup meski dalam kondisi berdarah-darah dipukuli massa. Rekaman selanjutnya menunjukkan, Khadafy telah tewas.

Dunia internasional pun makin lantang menyerukan penyelidikan kematian Khadafy karena jika ia dibunuh setelah ditangkap dalam kondisi hidup maka pelakunya bisa dikategorikan sebagai penjahat perang dan harus dihukum.

Menteri Pertahanan Inggris Philip Hammond mengatakan, kematian Khadafy itu telah ”menodai” reputasi para pemimpin Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya di mata dunia internasional. ”Kami tak berharap peristiwa (kematian Khadafy) itu terjadi. Pemerintahan baru di Libya akan memahami bahwa reputasinya di dunia internasional agak ternodai dengan apa yang telah terjadi,” papar Hammond, Minggu.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, bagaimana cara kematian Khadafy memunculkan sederetan pertanyaan, dan Lavrov menyerukan penyelidikan menyeluruh.

Sebelumnya, Kepala Komisi Hak Asasi Manusia PBB Navi Pillay dan Direktur Senior Amnesti Internasional Claudio Cordone juga mendesak NTC untuk segera menggelar penyelidikan. ”Jika Khadafy dibunuh setelah ia ditangkap, itu merupakan kejahatan perang, dan mereka yang bertanggung jawab harus diadili,” ungkap Cordone.

Urusan kematian Khadafy ini menambah masalah baru bagi NTC, yang dihadapkan pada tantangan besar menjalankan transisi pemerintahan di Libya di tengah ancaman perpecahan. Ketua NTC Mustafa Abdel Jalil mengatakan, penyelidikan kematian Khadafy telah dimulai. ”Kami menangani masalah ini secara transparan,” kata Jalil.

Perdana Menteri NTC Mahmud Jibril juga mengatakan, pihaknya sama sekali tak keberatan jika penyelidikan itu dilakukan di bawah supervisi komunitas internasional. ”Jujur saja, secara pribadi, saya berharap dia (Khadafy) masih hidup. Saya ingin tahu mengapa dia melakukan ini semua kepada rakyat Libya,” tutur Jibril.

Hingga kini, nasib jenazah Khadafy dan anaknya, Mutassim, yang sudah mulai membusuk pun belum jelas. Seusai otopsi, jenazah keduanya kembali dibawa ke lemari pendingin sebuah pasar sayuran di dekat Misrata untuk dipamerkan ke masyarakat umum. (AP/AFP/Reuters/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com